KANG ENCON RAHMAN, FROM ZERO TO HERO


NARASUMBER

KELAS ONLINE PENULISAN BUKU BERSAMA OM JAY

Resume : 9


Moderator :  Fatimah

Narasumber :Encon Rahman

 

Assalamualaikum.Wr.Wb


Sore ini cuaca cukup mendung, kulihat di ujung monitor komputer waktu menunjukkan 16.04, masih ada waktu 30 menit jam kerja ini berakhir. Hari ini  banyak yang tidak kukerjakan, beberapa target tridharma banyak yang belum terselesaikan,  aku banyak mengistirahatkan fisik yang agak "lowbat". 

Kuraih dan sejenak mempehatikan gawaiku, dan kulihat banyak chat yang masuk. Hampir beberapa jam, aku tidak memperhatikan gawai dan layar monitor komputer, karena kepalaku yang agak berat, aku hanya berpikir, mataku lelah, jadi perlu memanjakan mata ini beberapa jam dari terpaan sinar radiasi tersebut.

NotIfiikasi pada gawaiku, kuliihat banyak chat disana....terlebih di grup WAG kelas menulis....yah memang grup inilah grup teraktif di gawaiku. Banyak ilmu dan pelajaran yang saya dapat di grup ini, dan banyak rekan  seperjuangan yang sedang berproses menjadi penulis. Om Jay yang selalu memberikan motivasi, informasi dan chalenge kepada kami.

Ternyata, di grup WAG, Mr.Bams memunculkan flyer narasumber nanti malam, akhirnya kucoba membuat draft tampilan saja dulu, sambil mencari sosok narasumber malam ini. Beberapa hari ini memang saya membuat tampilan awal resume dengan draft dulu, dengan harapan bisa menyelesaikan resume di tengah kesibukan yang mulai kena "deadline".

Malam ini moderator ibu Fatimah,  begitu kata pembuka dari Om Jay.  Ibu Fatimah menyapa kami dan tak lama kemudian mempersilahkan narasumber yakni Bapak Encon Rahman untuk memulai materinya. Dari namanya terlihat jelas bahwa beliau adalah dari Jawa Barat. 

Beliau menceritakan pengalaman beliau  dalam dunia literasi, sejak beliau masih duduk di bangku sekolah hingga masuk ke Perguruan Tinggi. Beliau adalah pembaca setia surat kabar  hingga mengantarkan beliau menulis di surat kabar menjadi hobi yang sekaligus bisa menjadi  nilai tambah untuk menyelesaikan kuliahnya. Wah....menggoda...nih. Dari hobi menjadi insentif yang bisa mempertebal kantong .


Profile Encon Rahman 

Bapak Encon Rahman lahir di Majalengka pada tanggal 5 April 1972. Beliau merupakan anak tunggal dari Ibu Ecoh (almh) dan Bapak Darmin. Latar belakang pendidikan beliau yakni  bersekolah di SD Negeri Cikampek XV kemudian melanjutkan ke SMP N Cigasong. Setelas lulus, beliau melanjutkan ke Sekolah Pendidikan Guru Negeri di Majalengka. Dan Beliau melanjutkn perguruan tinggi di Universitas Pasundan Bandung dengan jurusan Fakultas Pendidikan dan Keguruan Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Beliau adalah guru hebat dengan berbagai prestasi dan  salah satu prestasi yang monumental adalah saat beliau memperoleh penghargaan di bidang teknologi pendidikan internasional dari Thailand di tahun 2017, yakni Guru Berprestasi tingkat internasional.

Hm...Membawa nama harum Bangsa Indonesia di kancah dunia.


Perjalanan Panjang Maestro dunia Literasi

Ijinkanlah saya menyebut Bapak Encon Rahman dengan Maestro bidang literasi. 

Saat menjelang tahun 1990-an beliau sudah memulai kiprahnya untuk menulis di koran dengan materi-materi ringan, seperti cerita humor yakni di tabloid Mitra Desa. Kemudian mulai merambah ke cerita bergambar dan cerita bersambung. Yah...kalau bahasa beliau, menulis serabutan. Dari pengiriman naskah tersebut, menggulirkan pundi-pundi uang yang dikirimkan melalui wesel, dan pengiriman naskah juga bukan seperti zaman sekarang, mengirimkan naskah dalam bentuk softfile melainkan menggunakan naskah yang diketik dengan mesin ketik kemudian naskah dikirim melalui paket/pos. Zaman dulu, saat kita akan membuat naskah, kita akan mengetik menggunakan mesin ketik, kemapuan mengetik dengan 10 jari menjadi indikator bahwa kita mahir mengetik kala itu. Saya pun pernah mengalami era dimana menggunakan mesin ketik ini, saat itu saya masih duduk di bangku SMP dan sering diminta kakakku untuk membantunya mengetik tugas kantornya. 

Darimana ide yang ditulis oleh Bapak Haji Encon ini? "Selain dari membaca karya orang lain, kemudian dengan memperhatikan keadaan sekitar  dan menonton film", begitu jawaban beliau menjawab salah satu pertanyaan dari salah satu peserta.


Memang, saat media cetak tahun 1990-an, surat kabar, tabloid dan majalah menjadi primadona bacaan semua usia. Bapak Haji Encon aktif menulis di surat kabar lokal kala itu, hingga membawa beliau kuliah pun, hobi menulis ini semakin baik hingga dapat untum membayar uang kuliahnya di UNPAS.  Bukan berarti naskahnya selalu diterima, karena menurut penuturan beliau, jangan berhenti menulis walaupun tulisan kita belum dimuat dalam suatu media massa, Istiqomah atau konsisten menulis, sehinnga kita akan menemukan jati diri kita dalam hasil karya kita. Jika karya kita belum dimuat, seharusnyalah kita berinterospeksi diri, apakah tulisan kita tidak sesuai dengan visi atau konten surat kabar tersebut.

Pada perjalanan panjangnya ini, sangat terdokumentasi dengan baik oleh beliau. Semua karya beliau yang dipublikasikan di surat kabar, semua dibuat kliping. Bahkan bukan hanya tulisan sendiri yang dibuat kliping, tetapi tiap ada event  tertentu beliau selalu membuat menjadi kliping untuk wacana lebih banyak.

Beberapa tuisannya dimuat Harian Pikiran Rakyat, tabloid Bandung Pos dan beberapa koran yang terbit di Bandung.

 Branding

Perlu adanya "branding" atau ciri unik pada tulisan kita. Jika kita punya branding atau ciri atau genre tulisan kita di bidang tertentu, maka akan lebih mudah dikenal oleh pembaca. Pencarian branding oleh seorang penulis memerlukan proses, selama jam terbang sedikit pasti hasil menulisnya pun kurang mengena pada target pembacanya. Beda halnya seorang penulis dengan jam terbang yang sudah banyak, kosakata aktif akan banyak tercipta dan menghiasi tulisan dengan apik hingga menyeret emosi pembacanya.


Tingkat kesulitan dalam menulis

Apakah menulis ada tingkatannya ? Nah Pak Haji Encon menjelaskan dengan gamblang, bahwa tingkatan menulis ada tiga tingkatan rendah, sedang dan tinggi.


" Menulis di Koran itu mudah, yang sulit bagaimana naskah kita dapat dimuat pada koran tersebut. Mengapa susah ? Karena koran merupakan dunia industri dimana menyangkut pangsa pasar, rating dan penjualan, maka penulis harus menyesuaikan ketiga hal tersebut " 
 

 

Ilmu dalam menulis artikel pada media masa

Bagaimana sih untuk menulis di Koran ? Tips apa saja ya? 

Jangan khawatir, Kang Encon juga membagikan tipsnya malam ini. Cara menulis artikel di koran, pertamakali penulis harus mengetahui cara menulis artikel, yang kedua yakni menulis intro artikel, dan yang ketiga pembahasan artikel dan yang terakhir cara menutup tulisan artikel. 

Wah ternyata tidak sampai disini saja, Beliau juga membagikan ilmunya melalui BIMTEK CARA MENULIS ARTIKEL POPULER UNTUK KORAN DAN MAJALAH. 

Kita kepoin dulu beberapa materinya :

🌹Panduan menulis artikel, Perkenalan, yakni Materi awal pengertian artikel dan media massa

🌹Bagaimana cara menulis judul artikel yang menarik? Bagaimana syarat dan ketentuan penulisan judul artikel untuk koran dan majalah?

🌹Bagaimana Anatomi tulisan artikel dan jenis-jenis artikel untuk surat kabar dan majalah

🌹Apa saja sifat tulisan artikel yang dibutuhkan surat kabar dan majalah?

🌹Bagaimana caranya menggali ide tulisan artikel? Bagaimana cara menguji ide untuk tulisan artikel agar dimuat pada koran dan majalah?

🌹Bagaimana cara mengumpulkan referensi untuk artikel?Bagaimana cara mulai menulis artikel untuk koran dan majalah?

🌹Bagaimana kiat praktis menulis intro artikel agar menarik? Bagaimana cara mengirim tulisan artikel ke koran dan majalah agar dimuat?

🌹bagaimana tata krama cara mengirim artikel pada koran dan surat kabar? apa saja identitas yang harus kita siapkan pada saat kita mengirim tulisan artikel pada koran dan majalah?

🌹Berapa jumlah kata dalam artikel untuk koran dan majalah agar dimuat dan bagaimana caranya mengambil honor tulisan yang sudah dimuat di koran dan majalah?

🌹Bagaimana caranya mengetahui tulisan artikel kita dimuat atau tidak pada koran dan majalah? Bagaimana etika mengirim artikel kepada tiga media yang sejenis?

🌹Bagaimana kiatnya agar artikel yang kita kirim selalu dimuat oleh redaksi surat kabar dan majalah?

🌹Bagaimana caranya mengajukan artikel untuk angka kredit atau kenaikan tingkat dan list daftar alamat dan email surat kabar lokal dan nasional. 

🌹Praktik cara menulis artikel, bimbingan, revisi dan saran-saran cara menulis artikel yang layak muat untuk surat kabar dan majalah

 🌹Bimtek berakhir

 Jumlah peserta dibatasi dan Pendaftaran ditutup tgl 30 Oktober 2020. Bimtek ini akan dilakukan mulai 

 November 2020., Pukul 20:00-21:00 WIB, melalui  WAG

Fasilitas

1. Materi berupa slide cara menulis artikel populer sebanyak 20 bab

2. Konsultasi 

3. Naskah artikel akan dikoreksi mentor sebelum dikirim ke koran dan majalah mencakup :

▶️ cara menulis judul artikel agar bisa dimuat di majalah dan koran

▶️ cara menulis intro

▶️ cara menulis pembahasan dan kesimpulan artikel

4. Alamat lengkap majalah dan koran nasional dan lokal

Kemungkinan faktor-faktor apa saja yang membuat artikel kita tidak dimuat ?  "mungkin judul tidak sesuai harapan redaksi atau tema yang diusung tidak mewakili para pembaca atau ide itu tidak inovatif."


Terima kasih kepada OM Jay, Ibu Fatiman dan Kang Haji Encon yang sudah memberikan ilmunya kepada kami. Tabarakallah. 
Wassalamualaikum.Wr.Wb
Salam Literasi




Komentar

  1. Mantapp ada mesin tik lama. Kreatif. joss gandos

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih atas kunjungannya Bu Aam....jangan bosan ngebimbing kami y....

      Hapus
  2. Secara umum bagus pak, hanya sekedar usul pada paragraf 2 dan tiga awal menulis usahakan tidak sama kalimatnya atau kata. Jadi nampak indah dibaca. Keren abis daah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih atas kunjungan dan masukannya, insya Allah akan sy perbaiki.

      Hapus
    2. Maaf bu Ida saya ndak baca pemiliknya, hampura atuh🙏

      Hapus
    3. Tudak apa apa...sama saja...kalau saya lagi wlaking blog, suka salah senu si empunya blog.

      Hapus
  3. resumenya bagussss dan kerennnnnn, lengkappppp

    BalasHapus
  4. Resume yang lengkap juga kreatif bu Farida, salam sukses,

    BalasHapus
  5. Resumenya mantaap blognya pun kereeen...

    BalasHapus
  6. Sangat lengkap resumenya, hebat ibu Ida Afriliana ....

    BalasHapus
  7. Alhamdulillah resume nya sangat menarik . terus lah menulis hingga menjadi buku ya, menulislah selalu hingga bisa menerbitkan buku ok.terimakasih

    BalasHapus
  8. Tulisan yang sangat bagus. Openingnya cantik

    BalasHapus
  9. Balasan
    1. Terima kasih kunjungannya Cakinin, mohon terus bimbingannya

      Hapus
  10. sangat kreatif dan super lengkap bu. bisa sekeren ini ya

    BalasHapus
  11. Ya, bolehlah ada infogratis sedikit. Hanya tulisannya lebih dirapikan. Secara umum sudah menarik.

    BalasHapus
  12. Terima kasih kunjungan dan masukannya Pak Rizki, Pak bisa dikasih lebih jelas lagi, bagian mana yang perlu saya rapikan?

    BalasHapus
  13. Tulisannya akan semakin menarik bila dipadu dengan blog design yang menarik. Semangat bu Ida.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih sudah berkunjung. Iya pak, sya masih harus banyak belajar tentang blok desain..mohon bombibgannya pak.

      Hapus
  14. Resume yang menarik, Bu. Hanya saja saya membaca kok rasanya paragrafnya lompat-lompat. Tabik.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih kunjungannya. Lompat lompat...ya...saya akan coba menulis lebih baik lagi pak....

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PAHLAWAN LITERASI DI ERA MILENIAL DARI SMP TARUNA BAKTI

Part 5: Eksplorasi Kampus TAFE di Quensland ,Australia: Perjalanan Belajar Singkat di Negara Kanguru