TANGAN DINGIN SEORANG GURU MUDA DARI KOTA NANAS

 RESUME 16

Assalamualaikum.Wr.Wb

Narasumber : Ditta Widya Utami

Moderator : Sri Sugiastuti

Kelas Sejuta Guru Ngeblog

Melawan "Bad Mood"

Malam ini suasana hati sangat tidak nyaman, bawaanya ingin ngomel melulu. Ada sedikit yang tidak sesuai, langsung deh...... berjuta kata mengalun tanpa nada, jika sebuah musik, mungkin nadanya sudah nada sumbang tak tentu lagu. Entahlah sepulang dari kegiatan di kampus, suasana hati mendadak bad mood. 

Setelah sholat magrib kucoba tenangkan diri dan mencoba melakukan sesuatu dengan lebih santai.

Kuambil gawai, mulai kubaca chat demi chat. Oh..ya, ini hari Senin, waktunya materi kelas menulis. Teringat impian yang sedang diperjuangkan, maka saya mulai menata kembali suasana hati, agar mengikuti kelas dengan suasana santai tapi tetap dengan mode serius.

Pak Brian mulai membuka obrolan untuk memberikan kode bahwa kelas akan dimulai, dengan menampilkan flyer narasumber dan moderator. Moderator kali ini adalah Ibu Sri atau yang biasa kami sebut dengan Ibu Kanjeng. Dan narasumber adalah seorang guru muda belia dan cantik jelita dari Subang, yakni Ditta Widya Utami

PROFIL NARASUMBER

Nama lengkapnya Ditta Widya Utami, S.Pd. Beliau adalah salah satu guru IPA di SMPN 1 Cipeundeuy, Subang, Jawa Barat. Lahir di Subang, 23 Mei 1990. Menikah dengan Muhammad Kholil, S.Pd.I. Beliau adalah seorang ibu yang cantik dan telah dikaruniai seorang anak laki-laki yang  bernama Muhammad Fatih Musyfiq. Beliau adalah seorang pengiat literasi. Beliau menyelesaikan Strata satu di Bidang Pendidikan Kimia UPI pada tahun 2012.

Buku karya bersama antara lain; (1)Jejak Langkah Guru Subang (2019) - kumpulan best practice, MGMP IPA Subang; (2)Guru di Ladang Ilmu (2019) - kumpulan cerpen karya guru,Komunitas Pengajar Penulis Jawa Barat (KPPJB); (3) Sepenggal Kisah di Ruang Cipta Pentigraf (2020) - KPPJB; (4) Dari Mata Air Hingga Muara (2020) - Literasi Subang Bihari dan Berwibawa (Lisangbihwa); (5) Pelangi Jiwa (2020) - kumpulan kisah inspiratif, KPPJB; (6) Pena Digital Guru Milenial (2020) - kisah para guru blogger, PGRI; (7) Menyongsong Era Baru Pendidikan (2020) - bersama Prof. Eko Indrajit .

Wow...sudah banyak ya karyanya. Patut diacungin jempol nih, muda, cantik, dan kreatif.
Jika masih penasaran, silahkan kenali beliau di laman youtube http://www.youtube.com/dittawidyautami dan blog  di https://dittawidyautami.blogspot.com/p/profil.html?m=1

Dunia Literasi 

Ibu Ditta ini juga mengikuti kelas menulis bersama Om Jay dan hari ini beliau akan membagikan ilmu literasi kepada kita. Ada link blog yang dihasilkan pada saat mengikuti kelas menulis. Saya membacanya dan isinya cukup menarik, tulisan terkesan ringan tapi informatif.


Malam ini, Ibu Ditta akan membagikan 2 hal yakni terkait menulis dan menerbitkan buku.

Buku berjudul "7 Jurus Jitu Menulis Buku Best Seller ", ini adalah hadiah yang diperolehnya saat memosting resume materi tentang Mendesain Pembelajaran Jarak Jauh yang Efektif.

Tak terbayang senangnya ya.......jika kita mendapatkan hadiah dari hasil karya kita.

Hal ini juga pernah dilakukan di grup 16 ini beberapa waktu yang lalu.

Sebagai penulis, terkadang kita mengalami "stag" dalam menulis. Seolah kata-kata dan kalimat tidak terbayang, seakan buntu. Nah, Bu Ditta memberikan tips untuk menghadapi keadaan ini.

Beberapa tips adalah hasil pengalamannya  dan beiau membagikannya di kelas malam ini dengan harapan mungkin bisa diterapkan pula oleh peserta menulis ke-16 ini. Tips ada antara lain,  yaitu :
  1. Ikut kelas menulis
  2. Ikut komunitas menulis
  3. Ikut lomba menulis
  4. Menulis apa saja yang ada di sekitar/dalam keseharian kita
  5. Menulis apa saja yang kita suka
Mengasah Kemampuan Menulis
Kemampuan menulis seseorang harus sering diasah, ibaratnya teori saja tidak cukup, perlu jam terbang lebih banyak. Oleh karena itu berkumpul dengan komunitas menulis akan lebih mendukung kemampuan kita dalam menulis.

Mulailah menulis di sekitar kita, dari hal yang sederhana. Bisa saja dengan melihat sebuah gambar atau foto kemudian imajinasi kita mulai bermain dan kemudian jari jemari kita menyentuh tuts keyborad untuk merangkai kata untuk menarasikan gambar atau foto yang kita lihat, dengan bahasa kita sendiri. 

Menulislah dari hal yang kita sukai. Biasaya jika kita menulis berawal dari hobi, maka dengan lancar kita dapat menuliskan pengalaman kita tentang hobi tersebut. Seperti saat ini, saya sedang CLBK alias Cinta Lama Bersemi Kembali dengan lagu-lagu KLA Project. 

Saya  masih ingat, betapa saya mengumpulkan uang untuk membeli kaset terbaru karya KLA Project hingga karya solo dari Katon Bagaskara. Tetapi entah kemana perginya kaset-kaset tersebut, beruntunglah ada teknologi dapat membawa saya bernostalgia dengan lagu-lagu KLA Project tersebut melalui Youtube. Beberapa kata dari lagu-lagu KLA Project tersebut mulai menginspirasi saat mulai menulis. 

Bagi yang hobi berkebun dan memasak bisa menjadi sebuah tema yang menarik juga untuk diangkat. Memang selama WFH, kedua kegiatan tersebut yang mendominasi kegiatan kita-kita. Salah satunya adalah saya, dari Bulan Maret, yakni awal lockdown dan WFH diberlakukan, saya mulai melakukan cocok tanam khusus sayur, karena memang saya ingin mencoba belajar menyukai sayuran. Diharapkan dengan menanam sayuran maka saya dapat memanen hasil dan menikmati hasil panen.

Menuliskan karya kita di media sosial
Perkembangan teknologi cukup pesat, maka kita dapat menuliskan karya kita di bebarapa media sosial.  Kita dapat menulis di blog pribadi atau blog komunitas tertentu, Buku Harian, gawai atau laptop atau bahkan platform menullis online yang makin banyak bertebaran sepeti  wattpad, komunitas menulis pada facebook, Innovel, dan masih banyak lagi.

Jika sudah sering menulis maka mencobalah memberikan tantangan pada diri sendiri. Misalkan memberikan target untuk bisa menulis solo atau menulis dengan kolaborasi dengan penulis pemula lain atau bahkan berkolaborasi dengan penulis profesional.

"Kumpulan tulisan kita di blog, jurnal harian, serta draft-draft yang ada di laptop atau hp bisa kita bukukan loh. Banyak alumni menulis bersama Omjay yang sudah membuktikan", begitu paparan narasumber pada chatnya.

Ada beberapa hal yang membedakan saat menulis buku solo dan kolaborasi.

Misal dari tema dan waktu untuk buku solo tentu kita bebas menentukan apa temanya dan kapan mau beresnya. Apakah seminggu, sebulan, menahun? 

Sedangkan jika menulis bersama, tentu tulisan yang kita buat harus sesuai tema sesuai ketentuan dan waktunya pun sesuai yang dijadwalkan.

Keuntungan menulis dengan skema kolabarasi adalah, prosesnya sudah ada yang handle. Lain halnya  jika kita menulis buku solo, proses pengajuan ke penerbit dan tetek bengeknya tentu harus diurus secara mandiri.

Narasumber menambahkan bahwa,"Dengan menulis bersama, biaya yang dikeluarkan bisa lebih murah. Walaupun buku yang dicetak umumnya sesuai jumlah peserta saja (tapi tak jarang ada juga yang dicetak banyak terutama bila diterbitkan di penerbit mayor)".
"Menulislah dengan hati karena apa yang disampaikan dari hati akan sampai ke hati pula ❤️"

"Menulislah dari halhal yang kita sukai dan kita kuasai"

"Teruslah menulis setiap hari dan buktikan apa yang terjadi", begitu kalau Omjay bilang.

KESIMPULAN

Teknologi itu bebas nilai. Saat teknolologi dipergunakan oleh orang baik maka teknologi itu membawa manfaat bagi kehidupan manusia ke arah yang lebih baik. Saat teknologi dimanfaatkan oleh orang yang jahat, maka teknologi akan menghancurkan kehidupan manusia dan nilai moral. 

Mari kita manfaatkan teknologi bagi dunia literasi ini dengan efektif dan kenalkan generasi muda kita dengan dunia literasi.
Mari berlomba memberikan yang terbaik dari diri kita untuk dunia Literasi.
Contoh nyata ada di sekitar kita malam ini, Ibu Ditta yang masih muda dan cantik, cerdas dan kreatif telah mengukir dunia literasi dengan tangan dinginnya.

PENUTUP

Bersyukur atas nikmat-Mu Ya Rabb. Saat suasana hati tidak menentu, KAU lapangkan dada ini. Kau mudahkan saya menulis resume malam ini dengan cukup cepat. 

Terima kasih moment berbagi malam ini, yang mudah yang cukup memberikan contoh terbaik bagi generasi muda. 

Teriring doa untuk Om Jay, yang selalu memberikan motivasi bagi kita dan membagikan ilmunya kepada kita. Semoga Om Jay diberikan kesembuhan.

Sukses selalu untuk Ibu Kanjeng yang telah menjadi moderator malam ini, dan semua pihak yang senantiasa memberikan karya dan ilmunya kepada kami di kelas 16.

Wassalamualaikum.

Salam Literasi




Komentar

  1. wooooow. luar biasa kecepatannya. semangat bu...

    BalasHapus
  2. Mantul top,,, walau susana pulang dari kampus agak gimana,, tapi resumenya sudah luar biasa,,, sukses

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih atas kunjungannya. Terus semangat pak

      Hapus
  3. Balasan
    1. Iya oak. Tadinya emang lagi bete, biar betenya i hilang, buat menulis resume dan berusaha tetap fokus. Tetap semangat

      Hapus
  4. Woooowww ini sih syudah TOPPP 👍🏻👍🏻👍🏻 keren sekali tulisannya Bu, mengalir indah seperti alunan lagu-lagu Kla Project.

    Terima kasih atas resumenya 😊🙏🏻

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima ksoh, Alhamdulillah, langsung dikunjungi nara sumbernya. Ibu Ditta sangat memotivasi...jado kesetrum nih kayaknnya. Mohon bimbingannya y bu.

      Hapus
  5. Salut untuk semangat ibu. Selalu sukses bu Ida.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Twrima kasoh kunjungannya pak...tetap semangat

      Hapus
  6. maa Sya Allah bu ida top markotop, gercep dan bagus sekali resumenya, seperti nya sudah biasa menulis,tulisanya cantik dan rapih. saluut

    BalasHapus
  7. Waah mantap Bu, resume nya top. Dan cepat pula dalam penyelesaiannya. Luar biasa

    BalasHapus
  8. Ikut komentar. Yang saya suka di sini adalah font tulisannya, benar-benar enak dibaca dan ringan juga. Pas juga isinya. Sip!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah...dikunjungi oak ketua... Makasih kunjungannya.. Mohon bimbingannya ya pak

      Hapus
  9. Keren paparannya 👋 saya suka ... natural 🙏 sukses yaa?

    BalasHapus
  10. Luar biasa bagus resumenya, pernak pernik dibloknya menarik dan indah sekali, salam sukses..

    BalasHapus
  11. Mantap, Bu Dosen. Sedikit masukan jika berkenan, yaitu adanya inkonsistensi pemakaian kata ganti pertama tunggal. Di awal memakai ki, tetapi di bawah menggunakan saya. Lebih enak diubah jadi aku atau saya semua. Oya, font-nya asyik, tapi susah bedain cetak biasa sama miring, Bu Dosen. Tabik. 🙏

    BalasHapus
  12. Mantap, lengkap bu Ida. Selalu yang pertama resumenya, semangat

    BalasHapus
  13. Balasan
    1. Terima kasih kunjungannya Pak Didi. Sukses selalu

      Hapus
  14. Hebat bu Ida A, sangat lengkap dan sempurna, sukses selalu bu ....

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PAHLAWAN LITERASI DI ERA MILENIAL DARI SMP TARUNA BAKTI

Part 5: Eksplorasi Kampus TAFE di Quensland ,Australia: Perjalanan Belajar Singkat di Negara Kanguru