DUA JAM BERSAMA CIKGU TERE, BUKAN GURU BIASA


 



RESUME KE -12

MODERATOR : AAM KHASANAH, S.PD

NARASUMBER : THERESIA SRI RAHAYU,S.PD.SD

Assalamualaikum.Wr.Wb

Seperti biasa saat kelas menulis dimulai, Om Jay membuka dan menginformasikan tentang moderator dan narasumber malam ini.


Bu Aam dengan setia menemani kami  di sela-sela perjalanan menuju Jasinga  dan selalu  penuh semangat membuka kelas malam ini dengan memberikan profil Guru hebat malam ini, yakni  Ibu Theresia Sri Rahayu, S.Pd.SD atau biasa dipanggil dengan sebutan Cikgu Tere.   Narasumber merupakan guru di SDN Waihibur Kabupaten Sumba Tengah, NTT. Cikgu Tere lahir di Kota Kuningan pada tanggal 13 September 1984. Membaca profil beliau, sangat sarat akan prestasi .Beliau menyandang Juara 1 Gupres tingkat Kec.Padalarang dan Juara 2 pada lomba guru berprestasi tingkat Kab.Bandung  pada tahun 2014 .

Beliau juga menjuarai beberapa turnamen tingkat lokal, nasional bahkan ada yang tingkat internasional. Saya mendengar nama beliau pertama kali pada saat webinar EKOJI channel dan TV ANDI tentang guru hebat yang menerbitkan buku. Pada acara tersebut, saya kagum akan kecerdasan beliau, dalam menyampaikan materi, karena saat itu beliau menceritakan pengalaman menulis buku di gelombang 4.

Tema yang dipilih oleh Cikgu Tere malam ini adalah “Bukan Guru Biasa”. Mengapa tema ini diangkat oleh Cikgu Tere? “Karena menurut saya, kita semua yg mengikuti kegiatan pelatihan belajar menulis malam hari ini adalah guru - guru yg hebat dan luar biasa. Bahkan, layak menyandang predikat, Bukan Guru Biasa", begitu paparnya dalam chat pembuka materi malam ini.

Wah.....berasa terbang ke awan mendengan sanjungan Cikgu Tere, mungkin bagi para peserta kelas yang lain cocok menyandang predikat tersebut, tetapi untuk diri saya sendiri masih harus banyak belajar dan belajar untuk bisa menyandang  predikat tersebut. “Tiada kata tidak mungkin”, gumamku dalam hati. Semua orang punya mimpi dan berhak untuk memperjuangkan mimpinya.

Alasan Cikgu Bergabung dengan Kelas Menulis

Seperti pada perkenalan pembuka di awal kelas bahwa beliau adalah salah satu peserta di kelas menulis, lalu faktor-faktor apa sajakah yang memotivasi Cikgu bergabung dengan Kelas Menulis:

Beberapa alasannya adalah sebagai berikut  :

1.       Hobi, yah....hobi beliau adalah menulis. Beliau menuturkan bahwa sejak kelas 3 SD, sudah menulis cerita dan bahkan buku sederhana yang dikliping atau tidak diterbitkan.

2.       Upgrade Keterampilan Menulis, setiap manusia diberikan kemampuan masing-masing dan Cikgu cukup memahami memiliki kemampuan menulis, oleh karena itu beliau bergabung dengan kelompok yang dapat meningkatkan keterampilan menulis lewat grup menulis ini. Hal ini seperti kata pepatah, jika ingin wangi maka bergaullah dengan penjual minyak wangi.

3.       Ekspresikan diri, bagi Cikgu Tere “Menulis adalah sarana menuangkan ide atau pemikiran yang sangat produktif”. Beliau merasa bebas menjadi siapa saja dan menggali imajinasi saat merangkai kata dan kalimat dalam balutan cerita atau materi.

4.       Jembatan meraih prestasi, prestasi itu tidak tercipta instan seperti layaknya makanan cepat saji atau mie instan, tetapi membutuhkan suatu perjalanan, adapun perjalanan itu panjang atau pendek bukanlah sesuatu yang kita rencanakan, tetapi akan mengalir dan terbukti dengan adanya penghargaan dari pihak lain. Hal ini juga yang dilakukan oleh Cikgu Tere, “Menulis mendatangkan banyak manfaat, diantaranya berbagai apresiasi sebagai bonus dari menulis”,begitu paparan chatnya.

Beliau mendapatkan sebagai blogger inspiratif, penulis cerita mini terbaik, kreator artikel terbaik, penulis beberapa judul buku (indie dan mayor), Tim Reviewer dan Uji Keterbacaan Modul Literasi dan Numerasi, Tim pengembang konten artikel di Komunitas Belajar Guru Penggerak Kemdikbud.

Rasa penasaran pun muncul di benak saya, pasti tulisan beliau sangat bagus ya. Saya mencoba mulai berselancar di dunia maya, kuketikkan link yang diberikan Cikgu di materi melalui chatnya, https://www.cikgutere.com/


Sebuah tampilan website yang menarik dan penuh tulisan yang sangat bagus, belum baca semuanya sih....tetapi saya baru memperhatikan beberapa judul tulisan beliau, yang judul-judul tersebut sangat informatif.

Berkah di masa Pandemi

Bagaimana kita memandang sesuatu  keadaan memang tergantung “mindset” diri masing-masing. Inilah pandangan Cikgu Tere memandang masa Pandemi, menjadi sebuah berkah, walaupun saat awal pandemi, beberapa kegalauan juga mendera beliau.

Saat ini, kita berada dalam masa pandemi yang memang kita sebagai pendidik dihadapkan pada sebuah keadaan yang tidak mudah. Di mana sebagai pendidik, kita dipaksa untuk beradaptasi dengan segala bentuk perubahan. Dan pada setiap perubahan itu, pasti kita akan mengalami situasi yang tidak nyaman. Akibat dari ketidakbiasaan tadi. Banyak guru di luar sana yang memilih untuk menyerah pada keadaan, dibandingkan dengan menciptakan situasi baru atau keluar dari situasi yang dianggapnya tidak nyaman. Hal ini tentunya akan menjadikan situasi pandemi saat ini sebagai sebuah masalah atau bahkan musibah.

Namun, tak sedikit juga, guru yang justru menemukan berkah di balik musibah. Yang tadinya tidak mengerti dengan pembelajaran daring berbasis teknologi, sekarang sudah piawai menyelenggarakan kelas online. Bahkan bisa mengajari rekan guru yang lain. Yang tadinya tidak bisa menulis buku, sekarang bisa menulis buku. Dan masih banyak kisah sukses lainnya.

“Saya juga pada awalnya merupakan seorang guru yang kebingungan dengan kondisi seperti saat ini. Sampai akhirnya, saya bergabung dengan grup WA pelatihan belajar menulis gelombang 4. Saat itu saya juga tergabung degan Pak Brian di grup yang sama. Selama mengikuti kegiatan belajar menulis di gelombang 4, saya mendapat banyak sekali ilmu pengetahuan dan bekal keterampilan terkait dunia menulis”, panjang lebar beliau menggambarkan kelas menulis yang diikutinya.

 

 Cikgu memang sudah memiliki passion menjadi penulis sehingga serangkaian proses awal menulis resume sebagai rangkuman materi belajar, sampai menulis artikel untuk lomba, dan bahkan menulis bacaan  untuk dimanfaatkan dalam pembelajaran hingga penulisan untuk berbagai kepentingan dapat dituangkannya dengan baik melalui beberapa tahapan. Dari mulai menulis draft di gawai, kemudian menuliskannya sebagai konten secara konsisten di blog atau websitenya setiap hari.

Piawai karena Jam Terbang

Layaknya sang anak yang beru belajar naik sepeda maka semakin sering naik sepeda maka akan semakin ahli dalam mengendarai sepedanya, apapun halangan dan rintangan dapat dilalui dengan kayuhan dan keahlian memainkan kendali sepedanya. Begitupun dalam menulis, semakin banyak proses yang dilalui untuk dapat menulis artikel dan bahkan buku. Praktek sangat diperlukan dalam hal ini dimana kita akan mengasah ketajaman dalam menulis sesuatu dengan situasi yang ada didepan mata.

Menulis ini memerlukan jam terbang yang banyak, konsistensi yang tinggi, dan kesadaran dari kita masing - masing. Senang menerima tantangan yang diberikan oleh para narasumber menjadi sebuah arena menguji keterampilan menulis ini.  Salah satu contohnya adalah  tantangan Bunda Lilis Sutikno yang kepada Cikgu Tere agar jadi peresume tercepat dan menulis buku dalam waktu seminggu bersama Prof. Richardus Eko Indrajit dan Penerbit Andi.

Jam terbang  ini adalah hal yang paling penting bagi seorang penulis. Terutama untuk mencegah terjadinya writter blocks. Bagi para penulis pemula, hal ini pasti sering terjadi. Apalagi jika Bapak/Ibu termasuk orang yang menulis dengan mengandalkan mood / suasana hati. Menulis harus dilakukan di mana saja, kapan saja dan bagaimana saja caranya. Agar jam terbang kita terus meningkat.

Inilah beberapa tips dari Cikgu Tere khusus untuk menulis buku, saya akan bagikan pengalaman saya dalam menulis buku yang beliau rangkum dengan kata IDOLA.



Saya makin kagum dengan narasumber kali ini, Prestasi yang diraihnya di usia yang masih belia dan selain cerdas juga sangat baik sekali memberikan pengalaman dan tips dalam menulis. Tips berikutnya yakni bersikaplah terbuka dan positif terhadap saran serta kritik dari para pembaca. “Berlakulah sebagai pembaca tulisan Bapak/Ibu sendiri ketika sudah selesai menulis, agar Bapak dan Ibu berlatih objektif. Sehingga tulisan akan tetap terjaga kualitasnya”, begitulah tips beliau kepada kami malam ini. Terkadang kita memang harus manjadi pembaca setia di blog kita sendiri, sehingga kesalahan tulisan dapat dikoreksi secara baik. Yang sering terjadi adalah typo, salah tanda baca atau kata atau yang tidak sesuai dengan KBBI.

Blog menjadi Personal Branding

Narasumber malam ini memberikan materi yang bagus, ada salah satu bahasan malam ini yang menarik yakni Personal Branding. Apa itu personal branding ? Jika dari arti kata mingkin adalah brand  atau label yang memberikan gambaran siapa diri kita, seperti kata Cikgu Tere di layar laptop kita pada Google Search sebagai mesin pencari terhandal, cukup mengetikkan nama Cikgu Tere maka akan muncullah semua pencarian dengan kata kunci tersebut. Nah, blog menjadi personal branding kita

Pada salah satu artikel yang ditulis Cikgu Tere memberikan gambaran bagaimana Kiat Sukses Membangun Branding Melalui Blog dan Media Sosial.

Intinya Branding bukanlah sebuah sebutan yang didapat setelah kita mengikuti kegiatan Trainer of Trainee (TOT), tetapi suatu proses yang harus kita bangun sejak sekarang. Membangun branding dapat juga dilakukan melalui blog atau media sosial. Pak Namin berbagi kiat – kiat membangun branding melalui blog dan media sosial sebagai berikut : 

  1. Menulislah di blog dengan konsisten
  2. Menulislah konten mulai dari hal yang paling kita sukai
  3. Jadikan menulis di blog sebagai passion kita
  4. Fokus dalam menulis jenis konten di blog. 
Ide biasanya datang beragam. Hari ini kita mendapat ide tentang pendidikan, besok lagi kita mendapat ide di luar pendidikan, bahkan terkadang kita ingin sekedar menuliskan curahan hati.

Namun, sebaiknya jika kita ingin membangun branding melalui blog, maka kita harus fokus dalam menulis jenis konten di blog.

Sampailah kita pada kesimpulan dari materi malam ini.


Sesi tanya jawab yang cukup menarik makin mengupas tuntas Cikgu Tere dalam bidang literasi.

Malam makin larut, namun semua peserta kelas masih terhanyut dengan paparan materi dan pengalaman Cikgu Tere yang cantik. Indahnya berbagi, Rindunya keberasamaan.

Semoga kebersamaan ini selalu membawa manfaat bagi kita semua, Semangat yang ditularkan satu sama lain menjadi hangatnya persahabatan setiap walking blog setiap hari. Menyelami tiap blog, temukan mutiara tiada tara dan saling berikan indahnya kritik membangun di tiap komentarnya. Inilah kidung mesra kelas menulis bersama Om Jay dan para motivator hebat.

 

Wassalamualaikum.Wr.Wb

Salam Literasi

 

Komentar

  1. Resume nya lengkap, Bu.
    Informatif bagi para pembaca, dan bisa lebih dalam mengenal Cikgu Tere.

    Semangat menulis.

    BalasHapus
  2. Saya belum menemui kekurangan, sudah semakin keren kok, semangat selalu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih kunjungannya.....mari terus menulis

      Hapus
  3. Mantaap bu resumenya, informatif...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, Bu Tini.

      Hapus
  4. Rekanku dari Tegal ini patut saya belajar darinya. 2 jempol utk panjenengan bu

    BalasHapus
  5. Terima kasih sdh mengerjakan tugasnya dengan baik

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasoh atas bimbingan dan dukungannya Om Jay

      Hapus
  6. Balasan
    1. Terima kasoh Bu Nunung, mari salinh menyemangati agar impiam mewujudkan resume menjadi buku dapat tercapai

      Hapus
  7. Wowww, resume seperti ini sangat menarik. Alurnya seperti bercerita dan bukan sekedar copas dari materi. Ilustrasi gambar membuat tampilan resume menjadi semakin memukau selain memperkuat ide. Selamat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Cikgu Tere, mohon bimbingan dan arahannya y Cikgu

      Hapus
  8. So wow resumenya. Saya suka dg quote captionnya.... Mksh sdh jadi inspirasi... Lain waktu sy modifikasi ya... Salam menulis

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih sudah berkunjung, tetap semangat menulis....

      Hapus
  9. Lengkap sekali resumenya bu Ida, selalu paling awal, semangat, salam sukses

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih atas kunjungannya, tetap semangat menulis bu

      Hapus
  10. Resume yang kian mantap, Bu Dosen. Sedikit masukan untuk perbaikan jika berkenan, masih ada beberapa kata yang salah ketik dan penempatan tanda baca. Tabik. 🙏

    BalasHapus
  11. Resumenya lengkap sekali, ceritanya mengalir dan gercep . . . salut Bu

    BalasHapus
  12. Resumenya lengkap sekali, ceritanya mengalir dan gercep . . . salut Bu

    BalasHapus
  13. Bu Ida saya menemukan kata (yang ) ada yg disingkay yg ada yg tidak. Secara umum bagus lengkap resumnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siap pak, nanti saya cek ricek lagi. Terima kasih kunjungan dan masukannya

      Hapus
  14. Mantaps b dosen,, benar juga dilarang mendekam di zona aman

    BalasHapus
  15. Balasan
    1. Terima kasih Cakinin.......jangan bosan membimbing saya y Cak

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PAHLAWAN LITERASI DI ERA MILENIAL DARI SMP TARUNA BAKTI

Part 5: Eksplorasi Kampus TAFE di Quensland ,Australia: Perjalanan Belajar Singkat di Negara Kanguru