GURU PUN MAMPU MENJADI CONTENT CREATOR

 

Resume 4 :

Senin, 12 Oktober 2020

Moderator : Bunda Sri Sugiastuti alias Bu Kanjeng  

Narasumber : Hamzah Ramdhani

Motivator : Wijaya Kusuma ( Om Jay )

Assalamulaikum.Wr.Wb

Seperti biasa pelatihan ini dibuka oleh sapaan OMJAY yang sangat  khas, dengan  memperkenalkan narasumber terlebih dahulu kemudian meghadirkan moderator Bunda Sri Sugiastuti alias Bu Kanjeng.  

Narasumber kali ini adalah seorang  guru IPA di SMP N 2 Bumi Raya Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah. Beliau adalah Bp. Hamzah Ramdhani  yang lahir di Morowali 22 Juni 1986. Beliau guru berprestasi dan juga sering membuat content digital di dunia pendidikan. Saat sekarang content  creator  menjadi sangat diperlukan di era pendidikan saat ini, dimana semua pembelajaran dilakukan secara daring.

Sejak masa pandemik di awal tahun 2020 membuat dunia pendidikan lebih banyak dilakukan secara daring atau luring. Tenaga pendidik tidak dapat bertemu langsung di kelas, melainkan bertemu di grup WA, di zoom, google meet ataupun website e-learning masing-institusi.

Komputerisasi memang tidak jauh dari kegiatan mengajarku, kebetulan saya adalah dosen dengan homebase teknik komputer. Malam ini, narasumber memberikan satu video pembelajaran  dengan judul  “Sistem gerak pada hewan” untuk kami tonton kemudian kami akan memberikan hal-hal yang bersifat analisis tentang video tersebut.Video ini berdurasi 4.33 menit (link : https://youtu.be/PSJ2wA5LVD0) dan berisikan suara serta animasi tulisan dan gambar. Suara pada video ini sangat jernih, demikian juga gambarnya sangat jelas sekali, dan gambar-gambar yang dihadirkan memberikan sumber gambar tersebut, hal ini sangat bagus, karena memang semua sumber dari pembelajaran kita harus dicantumkan sumbernya sehingga  terhindar dari plagiasi. Tata letak gambar dan tulisan cukup komunikatif, dan suara musik juga hanya sebagai pembuka atau penutup saja , jadi tidak menggangu proses transformasi ilmu dalam video tersebut.

Video kedua berjudul “Perkembangbiakan hewan teknologi perkembangan hewan dan tumbuhan” (link : https://youtu.be/1J2mCcpSOwY) , dimana video disajikan dengan model penyampaian yang berbeda, jika pada video pertama adalah guru sebagai narator sekaligus penyaji hanya dalam bentuk dubbing, tetapi di video kedua ini, pengajar dan sekaligus sebagai narator, tampil dalam video tersebut, yang digambarkan seperti mengajar pada suasana kelas. Kalau di video pertama hanya  berupa animasi, pada video kedua ini adalah menggunakan video yang benar-benar diambil dari kehidupan sehari-hari. Walaupun suara ada video kedua kurang baik, karena ada  noise tetapi secara materi , semua digambarkan secara jelas melalui tulisan dan gambaran animasi atau video praktek di lapangan, hal ini mendukung siswa untuk dapat  menyerap materi lebih baik. Secara pembuatan memang , video kedua akan membutuhkan waktu yang lebih lama, karena ada proses pengambilan gambar dari narator sebelum masuk  tahap editing video. Kedua video ini , dilihat dari perpindahan gambar sangat bagus.

Perkembangan multimedia sekarang memang sangat cepat,  yang tadinya hanya bisa dikerjakan dengan laptop sekarang sudah banyak bermunculan aplikasi edit video berbasis android, walaupun menunya tidak selengkap pada laptop. Video ini juga dibagikan oleh narasumber bahwa dalam pembuatan video pendek jenis dokumenter, hal penting yang perlu diperhatikan adalah teknik pengambilan gambar. 

"Kekuatan video ada dalam animasi, backsound, dan pengisi suaranya'

Narasumber membagikan ilmu  tentang langkah-langkah membuat video pembelajaran. Ada 6 langkah dalam pembuatan video pembelajaran, yakni :

Analisis KI-KD, yakni Analisis Kompetensi Inti - Kompetensi Dasar. Tujuannya agar video yang dibuat sesuai dengan kurikulum yang berlaku.

Memilih indikator yang akan dibuatkan video pembelajaran, yakni indikator apa saja yang akan dibuat pada konten pembelajaran kita. Kalau dilihat dari 2 video yang disajikan pada malam ini, isi indikator pada materi tidak terlalu luas tetapi menfokuskan sesuatu hal,

Mengumpulkan aset video, yakni aset video merupakan objek yang berisi informasi-informasi yang dibutuhkan dalam video. Aset dapat berupa foto, gambar, atau video. Ada beberapa cara untuk mendapatkan aset video  misalnya melalui google, freepik.com atau i Youtube

Proses perekaman, atau  melakukan proses rekaman. Proses perekaman ini pasti membutuhkan beberapa alat dukung, seperti kamera, tripot  atau pendukung lainnya. Keilmuan saya di bidang multimedia sangat sedikit, seingat saya dalam pembuatan video dibutuhkan adanya skenario, jadi mungkin skenario bisa dibagi menjadi beberapa scene. 

Editing video pembelajaran, yakni melakukan edit hasil rekaman kita. Disini biasanya dibutuhkan kemampuan untuk memadukan beberapa video hasil rekaman kita dengan audio ataupun menambahkan tulisan.

Review dan Revisi, video tersebut dilakukan review dan revisi.

Saya sangat senang sekali dengan melihat video pembelajaran tadi, karena memang semakin banyak guru-guru yang menghasilkan video pembelajaran di berbagai jenjang pendidikan, maka semakin mudah penyampaian materi melalui daring atau luring. Seperti kita ketahui bersama, bahwa gawai sudah menjadi suatu alat yang sangat memudahkan transformasi ilmu pengetahuan. Jika guru-guru tidak bisa membuat video pembelajaran, maka hasil dari content creator ini bisa menjadi sumber pembelajaran yang efektif.

Saya sangat salut kepada Bapak Hamzah, karena beliau mempelajari teknik pembuatan video secara otodidak. Beliaupun membagikan link youtube utuk membuat video pembelajaran menggunakan HP yakni pada link https://youtu.be/wcTTPZTzpJA. Pada video ini aplikasi yang digunakan beliau melakukan editng adalah Kine Master dengan full version.  

 Salam Literasi

Wassalamualaikum.Wr.Wb