GORESAN PENA PERJALANAN TAUFIK UIEKS

RESUME 19

Assalamualaikum.Wr.Wb. 

Profil Narasumber

Nama : Taufik Hidayat, S.E, S.Si, M.Si. 

Nama Pena : Taufik Uieks

Lahir di Sumatra pada tahun 1961 dan berprofesi sebagai dosen di salah satu PTS. 

Pendidikan :

Pendidikan dan Latihan Penerbangan di Curug-Tangerang

Program Pasca Sarjana Kajian Timur Tengah dan Islam Universitas Indonesia, sekarang lebih dikenal dengan Sekolah Kajian Strategis dan Global UI.

Gambaran Materi malam ini

Hidup ini adalah sebuah perjalanan panjang. Dari perjalanan panjang tersebut akan tercipta sebuah sejarah hidup seseorang. 

Materi menulis kali ini akan menceritakan beberapa perjalanan dari seorang dosen dan penulis buku yang sudah keliling 70 negara dan 5 benua.

Seperti biasa, moderator yang piawai dalam kelas ini mulai membuka kelas dengan ramah, siapa lagi kalau bukan Bu Aam Nurhasanah, asal Lebak ini. Beliau membuka kelas dengan memberikan beberapa foto dan laman artikel dari narasumber kali ini.

Catatan perjalanan Narasumber

Tangan dingin Bapak Taufik Ueks ini memang menghasilkan artikel dan buku yagn sangat menarik. Materi awal menunjukkan beberapa hasil catatan beliau selama perjalanan ke beberapa kota di belahan dunia.

Saat menikmat kopi di sebuah warung kopi di Rwanda menjadi sebuah artikel yang menarik dengan judul "Secangkir Kopi untuk Perdamaian dari Rwanda". Cafe yang dikunjunginya adalah Borboun Coffee yang terdapat di bandara kecil nan mungil ini. Beliau melihat ada tulisan “Murakaza Neza” dan beliau tanyakan artinya kepada sahabat orang Rwanda yang kita sebut saja namanya Jean-Claude, (bukan nama sebenarnya), Sahabatnya tersenyum dan berkata bahwa arti kata itu dalam bahasa Kinyarwanda adalah“We welcome you with blessings”. 

Jika ingin membaca materi ini secara lengkap, silakan kunjungi laman 

https://www.kompasiana.com/kompasiana/5fb25a7ed541df4163741bc2/ayo-dukung-kompasianer-jagoanmu-di-kompasiana-awards-2020

Di laman ini, https://terbitkanbukugratis.id/taufikuieks/11/2020/gak-nyangka-di-brunei-ada-jalan-ong-sum-ping/kita bisa kisah beliau pada saat mengunjungi Brunei Darussalam. 

Beberapa tulisannya juga memberikan gambaran tentang perjalanan Beliau ke beberapa tempat yang memiliki nilai magis, yang ditulisnya dalam kisah misteri.

Beberapa perjalanan beliau juga menceritakan tentang beberapa masjid di dunia, salah satunya adalah di Cina. Beberapa tulisannya juga mengisahkan tempat-tempat wisata yang cukup indah di dunia belahan Eropa dan Asia.


Selain artikel, catatan perjalanan Pak Taufik Uieks ini juga berhasil dibukukan seperti diantaranya seperti gambar-gambar berikut.



"Jadi dari suatu kisah perjalanan bisa menjelma menjadi tulisan berbentuk artikel atau bahkan buku. Sebagai contoh banyak kisah perjalanan saya yang selain ada di blog juga ada di majalah seperti Intisari, majalah angkasa majalah colour Garuda dan lain-lain", komen beliau pada materi malam ini.
Wah, ingatan saya kembali ke masa lalu. Narasumber menyebutkan majalah Intisari. Saya sering membaca majalah ini, walaupun tidak berlangganan, tetapi terkadang saya membelinya. 
Beliau mulai menuliskan perjalanan ini di tahun 2004. Beberapa karyanya antara lain :
  1. Mengembara ke masjid -masjid di pelosok dunia .. peniti media th 2015
  2. 1001 Masjid di 5 benua  Mizan 2016
  3. Jejak langkah menuju Baitullah jilid 1-3. Thn 2020
  4. Tanasya ke Masa Depan Jikid 1-2
Nah, Cukup menarik kan ya? Bagaimanakah proses catatan perjalanan ini menjadi sebuah karya yang menarik ?
Beliau menuturkan bahwa ada beberapa tahapan dalam menulis karya dari hasil perjalanan kita. Setiap perjalanan adalah memiliki cerita tersendiri. Pastinya akan memberikan kenangan manis, pahit atau pun yang tidak terlupakan.
  1. Mengamati
  2. Membuat foto
  3. Diskusi wawancara
  4. Mencari informasi tambahan
  5. Mencari keunikan
  6. Merangkum dalam tulisan
Dari mengamati tempat yang kita kunjungi, dari berbagai sisi dapat kita amati. Misalkan jika mengunjungi manca negara maka bisa kita amati dari budaya, bahasa, kebiasaan dan sejarah yang dituju. 50 Negara dan 5 benua, telah dijelajahi oleh narasumber. 
Jika di suatu tempat, rasanya tidak lengkap jika tidak ada bidikan kamera dengan obyek yang kita datangi. Maka dokumentasi menjadi sumber penting bagi tulisan kita. Satu gambar bisa menceritakan beribu kata.

Tentu saja akan menambah wawasan kita jika kita melakukn diskusi dan wawancara dari pihak  atau narasumber di obyek yang kita datangi. Kemudian ditambah dengan mencarii informasi dari berbagai sumber, zaman sekarang cukup berselancar di dumay, maka informasi yang kita cari, bisa kita dapatkan.
Carilah sesuatu yang unik dan mulailah menulis.

Indahnya kawah Gunung Bromo yang pernah kusinggahi dulu, saat masih kuliah, masih saya ingat. Saat kuliah s1 di Isntitut Teknologi Indonesia-Tangerang, biasanya saya akan melakukan perjalanan di liburan semester. Salah satunya ke Malang dan akhirnya sampailah ke Gunung Bromo. 

Tujuan saya setiap liburan semester melakukan perjalanan adalah sederhana, saya ingin mengunjungi temen sekolah SMA dulu dan setelah kuliah kami kuliah di beda kota. Biasanya saya akan ikut main ke kampus temen saya yang saya kunjungi, ke tempat wisata di kota tersebut dan kemudian pulang bareng ke Tegal. Setelah liburan tinggal satu minggu, baru saya akan pulang ke Tegal dan menghabiskan waktu bersama keluarga. 

Dari situ saya bisa melihat bagaimana kehidupan kampus mereka, budaya anak kos yang kadang tidak beda dengan di tempatku atau pun dialeg bahasanya. Tangerang lebih ke Betawi, Bahasa saya dari Tegal terkenal "ngapak". Kemudian perjalanan ke Serang, Yogyakarta, Semarang, Bogor, Bandung dan Malang. Ini yang kuingat, karena memang diarinya sudah entah kemana. 
Saat singgah di kota-kota tersebut saya terkadang mencoba makanab khas kota tersebut.  Saya merasakan nikmatnya sate bandeng dari daerah Serang, merasaka gudeg yogyakarta, biasanya juga  nemcoba makanam ringan alias cemilan.

Di laman tersebut, Pak Taufik Uieks menceritakan beberapa masjid yang dikunjungi di beberapa belahan dunia. Sampai perjalanan ke Baitullah juga beliau bukukan. 

Hikmah Setiap Perjalanan 

Tujuan utama narasumber dalam perjalanan tersebut adalah misi kemanusiaan. Dengan menulis tempat tenpat di mana negara kita visa belajar bahwa manusia dimana saja sama saja . Ada yg baik dan buruk. Mata hati kita jadi lebih terbuka atas keberagaman manusia. 

Kita tidak akan sombong membanggakan bahwa negeri kita saja yang paling indah bahwa bangsa kita yang paling sopan makanan kita yang paling enak. Tapi kita akan lebih terbuka mengenai perbedaan budaya bahasa seni dan lain lain.

Bahkan dari berkunjung ke kuburan kita bisa belajar sejarah dan budaya suatu bangsa .

Menikmati setiap perjalanan, ini mungkin kata kuncinya. Dan hal ini rupanya hal yang harus saya mulai menikmatinya. 

Setiap perjalanan ke sebuah tempat akan meningkatkan rasa syukur kita kepada Allah.SWT. Betapa indah ciptaan-NYA.

Hanya inilah yang bisa saya resume untuk materi kali ini. Terima kasih atas ilmunya yang telah dibagikan, mungkin saya akan lebih banyak membaca perjalanan narasumber, sebagai wacana untuk menulis.

Wassalamualaikum.Wr.Wb. Salam Literasi


Komentar

  1. Komentator pertama ini. Cukup bagus isinya. Tapi, lebih bagus kalau link-link di dalam tulisan ini bisa diklik. Soalnya, di atas itu tidak bisa.

    Terima kasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. siap pak rizky, saya coba perbaiki linknya. terima kasih kunjungannya

      Hapus
  2. Mantap, Bu Dosen. Akan lebih mantap kalau antara paragraf ...makanan khas daerah tersebut. dengan link itu nyambung. Saya baca bagian itu kok rasanya ada bagian yang hilang Dan ujug-ujug ada link. Tabik. 🙏

    BalasHapus
    Balasan
    1. Okey...bapak opin,....terima kasoh kunjungannya

      Hapus
  3. Resume yg lengkap, bila ditulis di tengah2 kesibukan mantaaplah...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasoh kunjungamnya, kebetulans edang WFH lagi. Krm di kampus sedang tidak kondusif

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PAHLAWAN LITERASI DI ERA MILENIAL DARI SMP TARUNA BAKTI

Part 5: Eksplorasi Kampus TAFE di Quensland ,Australia: Perjalanan Belajar Singkat di Negara Kanguru