MENEMBUS BATAS PENERBIT MAYOR

 RESUME 14

Assalamualaikum.Wr.Wb
Saya mulai menyalakan laptop putih itu, mencoba menautkan WA web di laptop dan bersiap-siap mengikuti kelas menulis malam ini. Jam menunjukkan pukul 18.30 WIB dan saya baca semua chat di WA, masih obrolan santai, pikirku.

 Saya mulai memperhatikan flyer narasumber yang akan  membagikan pengalamannya malam ini.

Beliau adalah seorang Manager Operasional Penerbit ANDI. Setelah pertemuan kemarin berkenalan lebih dekat dengan Penerbit Andi, sekarang makin dalam lagi mengenal “Perjuangan Tim Operasional Terbitnya Sebuah Buku”. Penerbit Andi lebih banyak menerbitkan buku-buku untuk Perguruan Tinggi dibandingkan jenis lain.

Mengenal Profil Narasumber

Pepatah mengatakan,“Jika tak kenal maka tak sayang”, jadi marilah kita mengenal profil narasumber kita malam ini. 

Nama beliau adalah Edi S. Mulyanta  dan jabatannya adalah Operasional Penerbitan ANDI Offset. Beliau lahir di Yogjakarta pada 24 Mei 1969. Salah sau tu hobinya memang menulis, walaupun ada hobi lain, yakni membaca, olah raga dan musik.

Beliau menyelesaikan pendidikan Sarjana di Jurusan Geografi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 1994, kemudian melanjutkan ke jenjang magister di Magister Teknologi Informasi Fakultas Elektro UGM Yogyakarta 2006.

Inilah jejak digital tentang  karya ilmiah beliau di google scholar.


Beberapa bukunya antara lain :

  1. Lebih Mahir dengan Microsoft Word 2019, Membantu Menulis Dokumen, Laporan, Karya Tulis Ilmiah, Skripsi hingga Buku - 2020
  2. Lebih Kreatif dengan Adobe Photoshop CS4 2008
  3. Corel Draw X4 2008
  4.  Teknik Modern Fotografi Digital 2007
  5. Pengolahan Digital Image dengan Photoshop CS3 2007
  6. Menyusun Karya Tulis Ilmiah Menggunakan MS Office Word, 2006
  7. Special Workshop: Teknik Airbrush Menggunakan Photoshop CS2 2005
  8. Menjadi Desainer Layout Andal dengan Adobe InDesign CS 2005
  9. Pengenalan Protokol Jaringan Wireless Komputer 2005
  10. Trik & Teknik Profesional CorelDraw 12 2004
  11. Kupas Tuntas Ponsel Anda 2003

Cukup banyak karya ilmiah yang dihasilkan dalam bidang komputasi.

Selain jabatan beliau sebagai Manager Operasional pada penerbit ANDI, beliau juga menjabat Founder pasar e-book Perguruan Tinggi (PerTi) http://ebukune.my.id  dan juga Founder pasar e-book non PerTi http://bukudigital.my.id

Beliau akan berbagi pengalamannya selama 20 tahun di dunia Literasi ini.

Sungguh kesempatan emas bagi saya dapat mengikuti pengalaman beliau di sesi malam ini.

Menguak tabir

Kuikuti materi mulai dari sapaan hangat Pak Edi hingga menuliskan chat  demi chat. Kubaca sambil kebaringkan tubuh di sofa, karena memang tubuh terasa penat setelah seharian melakukan aktifitas di kampus.

Kubaca hingga akhir sesi  penyampaian materi dan sampai sesi Tanya jawab, saya beranjak menuju laptop, mencoba membuat resume sedikit demi sedikit.

Kubaca lagi chat demi chat, dan saya cukup gembira karena tabir pertanyaan tentang IKAPI yang selama ini saya tenyakan kepada narasumber di sesi sebelumnya terjawab secara lengkap disini.

Saya memang sangat ingin mengetahui tentang IKAPI. Hal ingin saya ketahui karena beberapa syarat di pengajuan jafung atau penelitian hibah di dunia pendidikan khususnya PT, kadang mencantumkan buku yang diterbitkan harus penerbit yang telah tergabung dalam IKAPI.

Tugas Manager Operasional dari Penerbit

Tugas Manager operasional penerbit adalah mengamati trend konten buku yang tersebar di pasar, kemudian memberikan resume tema apa yang sedang menarik pasar pada saat itu. Inilah yang beliau lakukan yakni mengamati konten buku dipasar, memetakan pesaing, dan target penulis yang menjadi sasaran.

Setelah resume telah ditemukan, langkah selanjutnya adalah mencari prospek penulis yang mempunyai kemampuan seperti trend yang sedang dipelajari saat itu.

Salah satu hal yang penting disini adalah komunikasi antara calon penulis dengan calon penerbitnya, karena keduanya terkadang memiliki cara pandang yang berlainan.

Hal yang terkadang terjadi biasanya calon penulis justru mempunyai insting yang lebih tajam dibandingkan penerbit, sehingga sering terjadi penerbit tertinggal informasi dibandingkan dengan penulis. Inilah yang menarik, karena penerbit belajar dari data-data histori pemasaran sedangkan penulis terkadang telah melangkah lebih jauh dengan prediksi yang mungkin telah dipelajari sebelumnya.

Setiap penulis menguasai konten, bahkan setiap detail tulisannya akan hafal sekali. Sedangkan penerbit hanya menguasai data pemasaran dari waktu ke waktu. Jadi disini sangat diperlukan suatu  langkah untuk link and match antara data history dan data trend ke depan.

Bagaimana hubungan antara penulis dan penerbit?

Sudah jelas, bahwa penulis memerlukan media untuk menyampaikan maksud dan tujuannya menerbitkan buku. Sedangkan penerbit memrlukan buku untuk diterbitkan sebagai indikator keaktifan produksinya.

Hal-hal yang menjadi kunci keberhasilan untuk dapat masuk ke dunia penerbitan, selain penelusuran pasang pasar yang sangat diperhitungkan, juga adanya masalah idealisme yang dipegang oleh penerbit. 

“Setiap penerbit mempunyai idealisme masing-masing, terkadang Penerbit secara alamiah akan tersegementasi dalam kemampuan menelaah materi dan cara menjualnya”,begitu paparan Pak Edi dalam chatnya.

Organisasi penerbit di Indonesia

Seperti kita ketahui bersama, bahwa suatu komunitas akan terbentuk jika beberapa pihak berkumpul dan memiliki tujuan yang sama. Sehingga tiap kelompok atau komunitas atau jika sudah memiliki naungan hukum biasanya akan membentuk organisasi pasti memiliki visi, misi dan tujuan.

Begitupun dengan dunia penerbitan di Indonesia, ada 2 organisasi penerbitan yang diakui oleh pemerintah yakni :

  1.  IKAPI (ikatan penerbit indonesia)
  2. APTI (asosiasi penerbit perguruan tinggi).
Penerbit ini yang secara hukum diperbolehkan mengeluarkan ISBN di bawah Perpustakaan Nasional.
Mari kita perhatikan beberapa perbedaan diatara keduanya.
Saya akan coba sajikan perbedaan keduanya melalui sebuah tabel.

Variabel

IKAPI

APTI

Pemain

penerbit dan percetakan murni mencari keuntungan

Penerbit lebih mementingkan kualitas terbitan yang sesuai dengan keilmuan kampus lembaga pendidikan tinggi (penerbit-penerbit kampus atau Press Kampus).

Industri

lebih mudah bergerak di pasar, karena genre terbitannya sangat luas dan mudah diterima berbagai kalayak.

diperuntukan lembaga pendidikan tinggi yang menekankan pada Tridarma Perguruan tinggi.

 

Segmentasi

anggota IKAPI terjadi secara alamiah, hal ini diperlukan oleh calon penulis untuk dapat memutuskan ke mana calon tulisannya dapat dilabuhkan.

Anggota terdiri dari Perguruan Tinggi atau komponen pendidikan lain

Adapun daftar anggota IKAPI dapat dilihat pada laman https://www.ikapi.org/anggota-ikapi/

Anggota IKAPI yang berjumlah 1000-an tentunya akan sulit diamati secara detail. Kuncinya untuk mempermudah hal tersebut seringkali calon penulis akhirnya membagi penerbit dalam istilah Penerbit Mayor dan Penerbit Minor. Hal ini semata untuk memudahkan saja dalam mengidentifikasi penerbit.

Ilmu yang dibagikan oleh narasumber sangat informatif, diantaranya adalah bagaimana penulis memutuskan akan diterbitkan kemana buku tersebut.

“Bapak ibu guru sebagai calon penulis dapat melihat pula histori hasil terbitan masing-masing penerbit untuk dapat memutuskan kemana calon terbitannya ditawarkan ke penerbit. Apabila bapak ibu mempunyai tulisan Fiksi, penerbit yang memang kuat di pasar buku Fiksi, sehingga bapak ibu bisa mengirimkan naskah ke sana, jangan keliru mengirimkan naskah ke penerbit yang lebih kuat di Non Fiksi”, begitu paparan beliau.

Melangkah menuju Penerbit Mayor

Istilah penerbit mayor dan penerbit minor ini adalah istilah untuk memudahkan dalam mengidentifikasi penerbit. Sebenarnya penerbit mayor dan minor terlihat jumlah produksinya yang tercermin juga di dalam nomor ISBN.

Penerbit ANDI mempunyai target produksi pertahun di angka 500 judul. Hingga saat ini sudah kisarannya di atas 20000 judul yang kita terbitkan. Hal ini yang membuat register ISBN Penerbit Andi termasuk ke penerbit dengan nomor registar elemen yang dikriteriakan mayor. Dahulu DIKTI memberikan skala penerbit mayor dari jumlah cabang pemasarannya yang minimal ada di 3 propinsi, namun kriteria tersebut sudah diubah hanya dari nomor ISBN-nya saja

Ada penciri penerbit mayor dan minor semakin kentara dalam pemilihan kode nomor ISBN, hal ini dilakukan untuk mempermudah skala produksi masing-masing penerbit.

Dan hal ini digunakan oleh lembaga DIKTI untuk memberikan penilaian tersendiri terhadap penerbit tersebut.

Langkah mudah untuk pengenalan awal penawaran tulisan bapak ibu, adalah dengan membuat semacam proposal penawaran penerbitan buku terlebih dahulu. Proposal ini dapat bapak ibu kirimkan ke email penerbit penerbit yang menjadi sasaran penulis.

Adapun isi Proposal penawaran penerbitan buku adalah

  1.  Judul Utama Buku
  2. Sub judul jika diperlukan. Sub judul ini memberikan penciri tersendiri untuk mempermudah pencarian tema.  Biasanya judul utama dapat sama dengan judul-judul yang ditulis oleh penulis lain, sub judul ini sebagai ciri khas dari penulis itu sendiri.
  3. Outline lengkap naskah buku, dibaut  dalam bentuk Bab-bab dan sub bab yang jelas hirarkinya.
  4. Target pasar sasaran tulisan buku, misalnya buku ini untuk Guru, Murid, atau Orang tua, atau tulisan umum semua lapisan masyarakat.
  5. Tulislah Curiicullum Vitae penulis dalam bentuk narasi. Ini sangat penting untuk melihat kepakaran penulis di bidang apa, atau menonjol di bidang apa. Hal ini digunakan oleh bagian pemasaran untuk melihat besarnya potensi calon pembaca penulis tersebut.
  6. Sertakan satu bab sampel.
Satu bab sampel ini akan ditelaah oleh bagian editorial, untuk melihat gaya penyampaian penulis. Untuk melihat pemilihan kata (diksi) kalimat yang penulis pilih, serta gaya penyampaiannya.

Penulis juga harus menghindari plagiasi, maka penulis wajib mencantumkan semua sumber bacaan yang disitasi, baik tulisan ataupun gambar. Ada batas tertentu untuk persetnase plagiasi yang diijinkan. Jika pada peneritan sebuah jurnal biasanya cek plagiasi dapat menggunakan turnitin, dan kisaran persentase plagiasi yang diijinkan 15-25%.

Untuk tema-tema tertentu Gaya Penyampaian ini sangat diperlukan, untuk dapat menggaet pembaca. Setiap pembaca mempunyai kecenderungan menyukai gaya tertentu dari penulisnya. Misalnya penulis menggunakan kalimat-kalimat aktif akan lebih banyak disukai oleh pembacanya dibanding dengan kalimat-kalimat pasif.

Sebagai penulis kita harus berani mengirimkan karya kita ke beberapa penerbit, supaya dibaca oleh editor atau redaktur penerbit. Rata-rata penerbit memperlakukan Proposal Penerbitan buku dari penulis  sudah selayaknya naskah atau bakal buku yang akan terbit. Sehingga akan melalui beberapa review.

Pak Edi memberikan kesempatan pada para penulis ntuk mengirim naskah atau proposalnya ke alamat penerbit Andi di naskahandi@gmail.com. Khusus untuk kelas ini bisa menuliskan subject Belajar Menulis Gel. 16, demikian juga untuk kelompok lain.

Mengenal penomoran ISBN

Struktur penomoran ISBN adalah seperti gambar yang disajikan Struktur Nomor itu dipisah-pisah dalam 5 bagian yakni prefix element, group identifier, register elemet, publications element, dan check digit.

Publication Element, itu adalah jumlah produksi yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu. Penerbit Andi skala produksi terbitannya adalah 4 digit.

Penerbit Indi mungkin skala terbitannya hanya 1 digit, nah itulah  yang membedakan penerbit mayor dan minor  diihat dari ISBN penerbit.

Registrant element, juga dapat dilihat sebagai penciri skala penerbitnya, semakin kecil registrant element penerbit tersebut mempunyai skala terbitan yang besar.

Publication Element inilah yang menjadi acuan DIKTI dalam menentukan outcome penulis diterbitkan oleh siapa.

Kesimpulan

Kejelasan informasi dari penulis sangat dibutuhkan oleh penerbit sehingga karya tulisan yang disajikan kepada penerbit harus dilengkapi dengan gambaran penulis secara detail. Karena penilaian ini akan menentukan keputusan penerbit dalam menerbitkan buku tersebut.

 


Malam makin larut, melangutkan rasa
Mata rasanya sudah tak kuasa menatap laptop, lelah akan radiasi yang ditimbulkannya
Selamat berjuang penulis pemula
Perjuangan masih harus dilanjutkan esok hari, menyongsong masa depan cerah
Jemput impian, menembus batas penerbit mayor
Wassalam.Wr.Wb
Salam Literari





Komentar

  1. Saya suka penggunaan tabel untuk mempermudahkan menunjukan perbedaan IKAPI dan APTI. Kreatif

    BalasHapus
  2. Wah, ini resumenya mantap💪 bu

    BalasHapus
  3. oke bu, usul aja nih, hurufnya dibesarkan sedikit hehe... salam

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih masukannya pak, siap ..soba say buat normal fontnya

      Hapus
  4. bu ida menggali informasi yang lengkap tentang narasumber and i love tabelnya, kreatif dan mudah dipahami

    BalasHapus
  5. Lengkap resume nya. Sukses selalu. Salam kenal

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PAHLAWAN LITERASI DI ERA MILENIAL DARI SMP TARUNA BAKTI

Part 5: Eksplorasi Kampus TAFE di Quensland ,Australia: Perjalanan Belajar Singkat di Negara Kanguru