Cita-Cita yang Tertunda
RESUME 21
Assalamualaikum.Wrr.Wb
Sampailah sudah kita pada pertemuan ke-21. Sebenarnya untuk dapat menjadi buku, hingga resume ke-20 saja cukup. Tetapi saya merasa masih perlu banyak belajar dari para motivator dan penulis sukses di gelombang kelas menulis sebelumnya.
Malam ini, Bu Aam sebagai moderator membuka kelas menulis ini dan memperkenalkan narasumber malam ini.
Profil Narasumber
Terlahir dengan nama Rita Wati di Tanjung Pinang pada tanggal 24 September 1982 dari orang tua berdarah minang.
Beliau memiliki hobi membaca terkhusus buku-buku cerita sejak kecil. Profesi beliau adalah seorang guru dan juga sebagai operator,writer, kurator serta blogger. Masa kecil hingga remaja, beliau habiskan di Tanjung Pinang Kepulauan Riau kemudian melanjutkan studi S1 di Yogyakarta. Pernah bekerja di Serang kemudian menikah dan beliau kini menetap di Bali. Motto hidup beliau adalah Setelah kesulitan pasti ada kemudahan dan Belajar sepanjang hayat.
Buku hasil Karya Rita Wati,S.Kom
Beliau sangat aktif menulis. Selain buku, beliau sangat aktif ngeblog, beliau memiliki 3 blog yakni Blog, Wordpress ( klik disini ), Blogspot ( klik disini ) dan Kompasiana ( klik disini ). Silahkan kunjungi webiste di laman yang telah dicantumkan tersebut.
Buku-buku solo karya beliau antara lain :
25 Trik Jitu Menulis dan Menerbitkan Buku
Merajut Asa Sejak Belia
Buku kolaborasi bersama Prof. Richardus Eko Indrajit dengan judul Knowledge Management (Kelas Online) Insya Allah dalam proses dan telah di terima tanpa revisi oleh Penerbit Andi
Pena Digital Guru Milenial
Pesona Kearifan Lokal Nusantara
The Meaning Full True Stories (Kisah Inspirasi Penggugah Jiwa) Kurator
Senandung Guru Jilid 1 dan 2 (Kurator)
Cita-cita Menjadi Penulis saat di Yogyakarta
"Awal mula saya ingin menjadi penulis sudah terbesit sejak lama ketika saya menginjakkan kaki saya di Yogyakarta tahun 2001. Ketika itu teman sekos saya telah menjadi seorang penulis. Melihat beliau aktif menulis sudah terbesit keinginan ingin ikut-ikutan menulis. Akan tetapi ketika itu saya tidak tahu mau mulai dari mana, dan mau menulis apa",begitu paparan chat beliau.
Tetapi sayang, keinginan tersebut belum dilakukan karena sahabat beliau memutuskan menikah muda, akhirnya keinginan tersebut dipendam terlebih dahulu.
Pada tahun 2005 kembali terbesit lagi keinginan beliau untuk menulis karena saat kuliah beliau sering diajak menjaga stand bazar buku. "Sambil menjaga stand sambil membaca buku sehingga keinginan untuk menulis bangkit kembali", begitu cerita beliau di chat materi malam ini.
Saat pertama kali menulis, beliau juga merasa tidak percaya diri, bahkan naskah cerpen yang diketiknya, harus di-password karena malu jika dibaca temannya.
Pada tahun 2005 blog juga sudah mulai booming, sebagai mahasiswa komputer maka beliua juga memiliki keinginan untuk memiliki jejak digital. Akhirnya beliau membuat blog, cukup banyak kontent yang ditulisnya tapinya tahun itu kalau kita mau menggunakan internet kita masih harus ke warnet, maka blognya tidak begitu aktif.
Narasumber dengan dunia blog ini selalu putus nyambung....kayak lagu...heheh
ya di tahun 2011, beliau mulai ngeblog lagi, dengan menulis 6 postingan dan terus menurun hingga akhirnya putus lagi.
Tingkatkan Percaya diri
Kepercayaan diri narasumber mulai meningkat setelah menjadi finalis lomba English Essay di UNDIKSHA dengan tema kurikulum 2013.
Begini kisahnya, pada tahun 2013 Kurikulum Baru di mana Mapel TIK dihapus. Sebagai guru TIK beliau ikut galau sehingga ketika ada lomba English Essay di UNDIKSHA dengan tema kurikulum 2013. Akhirnya beliau memutuskan untuk ikut menulis essay walaupun kemampuan Bhs Inggrisnya tidak seperti guru Bhs Inggris tapi beliau mencoba untuk percaya diri saja. "Yang terpenting pada saat itu saya bisa mengungkapkan uneg-uneg saya jika Mapel TIK dihilangkan maka akibatnya siswa akan mengalami buta teknologi. Jika pun ada yang mampu menggunakan secara otodidak jumlahnya hanya terbatas", begitu ungkap sang narasumber.
Hikmah Pandemi
Ibu Rita ini salah satu guru yang mendapat hikmah dari pandemi akhirnya tahun 2020 Bulan April inilah awal keaktifan kebmbalunya beliau ke dunia ngeblog. Beliau mulai mengaktifkan blog untuk mengisi materi tapi hanya bertahan 3 postingan kembali penyakit malas menghantui.
Mulailah beliau mengikuti webinar pada tanggal 27 April dan kebetulan acara di buka oleh Prof.Unifah Ketum PGRI pusat dan menyampaikan jika ada pelatihan menulis pesertanya dari seluruh Indonesia dan menyinggung dari Provinsi Bali masih sedikit. Saat itu saya mulai tertarik untuk join di group Belajar Menulis yang dipelopori oleh Omjay. Padahal selama gelombang 1-10 saya selalu mendapatkan link untuk join group menulis karena Omjay selalu mengeshare di Group Elearning Guru TIK Bali. Tapi beliau baru bergabung di gelombang 10.
Karena telat bergabung, beliau masih bingung tentang group pelatihannya lewat WAG, hanya membaca text, di siang hari pada saat bulan puasa. Sambil jalan melihat teman-teman memposting tulisan di group saya mulai mengerti jika setiap materi peserta harus meresume dan posting di blog masing-masing.
Hasil menulis ini pun dapat dibuktikan dengan dihasilkan karya-karya terbaiknya. Apalagi beliau dapat menjawab tantangan untuk menulis bersama Prof. Eko Indrajit dalam waktu 1 bulan.
Kesimpulan
Konsitensi sangat diperlukan dalam mencapai cita-cita. Walaupun halangan dan rintangan selalu menghadang, tetapi kita harus terus mencoba.
Salam literasi
Wassalam.Wr.Wb
Mantaaap bu Ida... ayo terbitkan buku..
BalasHapusIya...bu...mari...capai tujuan kita. Bismillah...sukses selalu buat bunda
BalasHapusSaya tulisan ibu
BalasHapusTerimakasih Bu Ida Resume yang sangat menarik, saya yakin Bu Ida dalam waktu yang tidak lama akan menerbitkan buku solo. Keep Sharing and Writing
BalasHapusTerima kasih atas ilmunya Bunda, sukses selalu untuk Bunda
HapusGerak cepat ya bu. Mantap betul tulisannya👍🏻
BalasHapusTerima kasih kunjungannya
HapusSekses ya bu
BalasHapusResume yang mantul ...salam literasi tiada henti
BalasHapusMantap! Semangat, Bu Dosen!
BalasHapus