Akselerasi melalui MBKM dalam dunia Pendidikan Tinggi

Adanya gap antara lulusan PT bidang Vokasi dengan kebutuhan dunia industri dan dunia Usaha / DUDI

Saat ini, tidak dapat dipungkiri bahwa masih adanya gap atau jarak antara kebutuhan sumber daya manusia di dunia usaha dan dunia industri dengan lulusan yang dihasilkan oleh suatu Universitas/Perguruan Tinggi Vokasi. Data menunjukkan bahwa  sampai Februari 2021, komposisi penyerapan tenaga kerja dari perguruan tinggi hanya sekitar 10,18 persen. 
Karena itu, diperlukan pendekatan lebih jauh antara dunia pendidikan tinggi dengan dunia usaha dan industri. Pendekatan ini mendesak untuk dilakukan guna mengoptimalkan usaha mengurangi angka pengangguran lulusan PT yang semakin nyata. Salah satu yang menjadi penting dalam mempersiapkan lulusan adalah kurikulum yang sejalan dengan kebutuhan dunia industri dan dunia usaha, dimana perlu adanya kerjasama yang simultan antara Perguruan Tinggi dengan beberapa perusahaan pengguna lulusan.  Sehingga ketika pihak industri berkontribusi bagi dunia pendidikan, akan melahirkan generasi lulusan yang berkompeten dan mumpuni pada bidangnya tersendiri bagi kemajuan industri tersebut. Misalnya saja pada saat program kerja magang bagi mahasiswa, kontribusi tranformasi pengetahuan dan keilmuan aplikatif sangat dibutuhkan bagi para mahasiswa magang, sehingga kurikulum yang didapat dalam bangku perkuliahan yang hanya bersifat teoritis menjadi lebih didalami dalam bentuk aplikatif , khususnya untuk problem solving.
Ada tiga hal yang sangat dibutuhkan oleh stakeholder atau DUDI, yakni berpikiran kritis atau "problem solving", commnication atau kolaborasi dan creativity(kreatifitas)

Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka 
MBKM yang dicanangkan Mas Menteri mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi, pada Standar Proses Pembelajaran, khususnya pada pasal 15 dan 18, dalam rangka menghadapi tantangan di masa depan. Dengan demikian, lulusan yang relavan dan bermutu diharapkan mampu dengan cepat beradaptasi.  MBKM ini bermanfaat untuk menghasilkan lulusan kompeten yang dapat bersaing dan mudah terserap di industri. Ada beberapa pilihan aktivitas MKBM, yaitu: (1) Magang atau praktik kerja, (2) Membangun desa/Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT), (3) Asistensi Mengajar di Satuan Pendidikan Tinggi, (4) Pertukaran Pelajar, (5) Penelitian atau riset, (6) Kegiatan Wirausaha, (7) Studi/Proyek Independen, serta (8) Proyek Kemanusiaan. Program MBKM iini juga dilengkapi dengan adanya panduan implementasi kurikulum MBKM dapat diunduh pada http://belmawa-ptvp.kemdikbud.go.id/site/dokumen


Adanya dukungan MBKM dari berbagai Perusahaan terbaik di Indonesia ataupun Perusahaan Internasional
Pada perkembangannya pelaksanaan MBKM ini mendapat sambutan yang baik dari beberapa perusahaan besar, sehingga saat ini banyak sekali workshop , penerimaan mahasiswa magang, bahkan sampai pelaksanaan sertifikasi dilaksanakan oleh perusahaan-perusahaan besar baik skala nasional atau pun internasional. Seperti digital talent (program dari diskominfo), oracle academy, huawei talent, indobot academy, metrodata academy, ruang guru dan masih banyak lagi.  Hal ini membuka kesempatan bagi mahasiswa, dosen bahkan para pekerja yang memang ingin menseleraskan kompentensi yang dimiliki agar sejalan dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia industri dan dunia usaha saat ini, melalui pelatihan, bootcamp, seminar ataupun magang industri.
Era industri 4.0 ini memang sangat membutuhkan kompetensi lulusan yang dapat memiliki kemampuan di beberapa bidang. Beberapa tahun ke depan akan ada beberapa profesi yang mungkin tidak dibutuhkan lagi, tetapi justru sebaliknya, akan ada profesi yang sangat menjanjikan yang  dulunya hanya merupakan sebuah hobi. Sebut saja "content creator", saat ini profesi ini sangat menjanjikan, mungkin berawal dari hobi yang membuat video untuk  merekam perjalanan diri sendiri, hingga menjadi branding diri sendiri ataupun suatu profil perusahaan.


Pengalaman MBKM bidang IoT dengan Indobot academy
Pembelajaran di era saat ini tidak terbatas dengan hanya tatap muka, pembelajaran asyncronous juga dapat efektif untuk sebuha pelatihan ataupun boothcamp.
Pengalaman saya sendiri, mengikuti digital talent yakni salah satu program yang dibuka oleh diskominfo untuk peningkatan kompetensi sumber daya manusia untuk bidang teknik komputer, diantaranya melalui program PROA dan kebetulan saat itu pada bulan Agustus 2022, ada program IoT yang dibersamai atas kerjasama kominfo dan indobot  academy. Untuk mengakses digital talent kominfo , silahkan akses pada digitalent.kominfo .
Setelah pendaftaran, maka kita akan diberikan kesempatan untuk mengikuti seleksi administratif, dan setelah masuk ke klasifikasi administratif berhasil maka akan diarahkan untuk masuk ke laman https://indobot.co.id/courses. Dan disini kita harus membuat akun dan kita sudah akan otomatis masuk ke program bootcamph yang telah lolos seleksi administratif.
Untuk pelatihan IoT ini saya diterima untuk Batch 4 kelas 25, dimana batch 4 ini adalah batch terakhir yang diselenggarakan oleh indobot academy untk digital talent tahun ini. Dan batch selanjutnya akan dibuka tahun depan.

Kelas Internet of Things (IoT) DTS PROA Batch 4 merupakan salah satu program beasiswa Indobot Academy bersama Digitalent Kominfo RI bagi para pekerja atau profesional Program Digital Talent Scholarship (DTS) adalah program pelatihan pengembangan kompetensi yang telah diberikan kepada talenta digital Indonesia sejak tahun 2018. Program Digital Talent Scholarship tahun 2021 didesain untuk menciptakan ekosistem seimbang dalam memaksimalkan peran pentahelix (pemerintah, komunitas/masyarakat, institusi pendidikan tinggi, dunia usaha, dan media) untuk menjadi fasilitator dan akselerator pendukung ekonomi digital.

Program Digital Talent Scholarship bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan daya saing, produktivitas, profesionalisme SDM bidang teknologi informasi dan komunikasi bagi angkatan kerja muda Indonesia, masyarakat umum, dan aparatur sipil negara.

Pelatihan ini dilakukan selama 21 pertemuan , dimana pembelajaran dilakukan secara ansyncronous, dan pertemuan dengan zoom tiap 2 hari sekali, dengan durasi 2 jam zoom dengan satu mentor. Batch 4 kelas 25 merupakan kelas yang semuanya adalah wanita, dengan mentor Bapak Arief Budiman. 

Dari 21 pertemuan, semua materinya ada di https://indobot.co.id/courses/internet-of-things-iot-dts-proa-batch-4/. Pertemuan pertama hingga 21 semuanya direkam dalam tiap pertemuan dan dapat dipelajari kembali. Pada pertemuan 20 dan 21 adalah pengerjaan project akhir yang dilakukan dalam skema kelompok.

Tools pembelajarannya menggunakan simulasi dengan woksi, thingsboard dan beberapa tools lain.

Adapun materi yang sudah dipelajari:




Semua materi sudah diikuti dan ujian sudah dilakukan pada tanggal 29 Oktober 2022 . Kami berkelompok 6 orang dan cukup komunikasi dengan baik, walaupun kami tidak pernah bertemu hanya melalui zoom dan wag. Ada yang peserta dari Lombok, Jakarta, Jawa Tengah, dan Makasar. 

Project ini diangkat berdasarkan judul tugas akhir yang pernah saya bimbing, tetapi dengan sedikit perubahan sensor dan cara kerja alat, maka jadilah projcet ini menjadi lebih dikembangkan.
Inilah rangkaian pemaparan project :
I. Konsep Perancangan memilih smartfarming


II.  Alat yang digunakan
III. Cara kerja Alat



IV. Simulasi wokwi
laman wokwi : https://wokwi.com/projects/346851978357244498

V. Cloud menggunakan thingsboard dan Tampilan dashboard Perancangan Alat Kontrol Penggerak Sebagai Perlindungan pada Pembibitan Bawang Merah


Selama pelatihan berlangsung, materi memang diberikan secara syncromoud dan ansyncronous, seberapa jauh pendalaman materi diujikan di pertemuan ke-10 dan pertemuan ke 21.
Sampai hari ini memang hasil belum diumumkan, semoga hasil yang terbaik yang bisa diraih oleh kita semua di kelas 25 batch 4.

Setelah perjalanan pembelajaran ditempuh, akhirnya saya mendapatkan sertifikat sebagai bukti kompetensi tersebut.

Selamat berkarya...
Salam Literasi




Komentar

Postingan populer dari blog ini

PAHLAWAN LITERASI DI ERA MILENIAL DARI SMP TARUNA BAKTI

Part 5: Eksplorasi Kampus TAFE di Quensland ,Australia: Perjalanan Belajar Singkat di Negara Kanguru

Tetap Eksist di dunia Literasi Bersama EBAS 5