Part 4: Eksplorasi Kampus TAFE di Quensland ,Australia: Perjalanan Belajar Singkat di Negara Kanguru

Table of content
Pemberangkatan Ke Brisbane
Perjalanan Tegal-Jakarta
Keberangkatan tim PHB ke Brisbane sudah dirancang sedemikian rupa, yg terjadwal dari tanggal 26 Agustus  2023 yakni pemberangkatan hingga acara kunjungan sampai nanti kembali ke Indonesia pada tanggal 1 September 2023.

Keberangkatan tim dari PHB adalah sebagai berikut:
  1. Perwakilan dari Yayasan ( Bapak Sudirman Said, Bapak Iwan Fauzi dan Ibu Evi Sofiati, MBA )
  2. Direktur ( Agung Hendarto, SE, MA)
  3. Wakil Direktur 1 ( Dr. Apt.Heru Nurcahyo, M.Sc)
  4. Wakil direktur 2 ( Ginajar Kartasasnita, M.Kom,IPM)
  5. Ketua Program Studi DIII Farmasi ( Apt. Sari Prabandari, MM)
  6. Ketua Program Studi DIII Akuntansi ( Dr.Yeni Priyatnasari, SE, M.AK.Ca)
  7. Ketua Program Studi DIII Teknik Komputer ( Ida Afriliana, ST, M.Kom, IPU)
  8. Ketua Program Studi DIII Perhotelan ( Puput Dewi Anggraeni, S.ST, Par, M.Par)
  9. Ketua Program Studi DIV Teknik Informatika ( Slamet Wiyono, MT)
  10. Ka. Unit Pengembangan Sertifikasi ( Rais, S.Pd, M.Kom)
Untuk tim dari Tegal sejumlah 8 dosen dan berangkat dari Tegal pada tanggal 26 Agustus 2023 jam 10.00 WIB dan sampai di Jakarta 16.00 WIB langsung menuju Bandara Sukarno Hatta.
 
Alhamdulillah perjalanan dengan lancar dengan menggunakan kendaraan HICE dengan driver Mas Rijal, dengan kita melakukan 2 kali istirahat, di Karawang dan di Tol menuju ke Bandara Soeta.

Sedangkan Bapak Direktur dan perwakilan dari yayasan bertemu di Jakarta dengan tim dari Tegal, di bandara Soeta.

Perjalanan Jakarta - Sydney
Sesuai obrolan dengan Ibu Evi yang sudah berangkat ke Brisbane sejak hari Rabu , bahwa untuk proses imigrasi cukup lumayan, karena pemeriksaan ke Australia cukup ketat, karena bentuk makanan dan minuman tidak boleh dibawa. Dan cukup panjang juga , kami masuk  Bandara Soeta pukul 16.30 WIB tetapi baru selesai cek 18.00 wib baru selesai cek in dan tiket pemberangkatan pesawat ke Sydney adalah pukul 19.30 WIB.  Tetapi kondisi ini masih lumayan santai, karena setelah cek in masih sempat makan malam dan sholat sambil menunggu pemberangkatan pesawat. 

Penerbangan ini memang tidak langsung ke Brisbane tetapi harus transit di Sydney terlebih dahulu.
Seperti apa aku berdebar, walaupun ini bukan pertama kali naik pesawat, tapi itu sudah cukup lama sebelum aku mengalami paranoid, maka ini menjadi sebuah kondisi dimana saya akan menjalani perjalanan ini , naik pesawat pertama kali dengan mencoba untuk bisa menghadapi hal tersebut dengan baik. Sebelum berangkat memang beberapa minggu sebelumnya saya sudah menyiapkan mental untuk bisa nyaman di zona tidak nyaman, semoga Allah menghijabah doa-doa ku.

Mungkin debar di dada ini menjadi hal yang ringan buat orang lain, tetapi buat saya merupakan hal yang harus diperjuangkan....Alhamdulillah tiba waktunya naik pesawat.

Semakin dekat pemberangkatan, semakin mencoba menenangkan diri, tak kupungkiri dengan keberangkatan bersama temen2 satu tim, menjadi sebuah penguat bagi saya untuk bisa menjalani perjalanan ini dengan nyaman....minimal mencoba nyaman.

Kami naik pesawat Qantas Airways dengan tujuan Jkt-Sydney dengan nomor penerbangan QF 42, duduk di kursi 31E , dimana sebaris dengan Pak Slamet, Bu Puput dan Bu Sari. Sementara yang lain ada di seat no 41. Deg deg an sebenarnya tapi alhamdulillah , mencoba tenang karena ada temen2 satu tim. Dengan keterbatasan bahasa Inggris menjadi satu hal yang cukup jadi kecemasan juga...tetapi so far so good, untuk sampai ke tempat dudukku. 

Tibalah saat take off pesawat, tersedia di depanku, headset dan tab, yang bisa menemani perjalanan kami selama 8 jam. Walaupun perjalanan kami di malam hari sebenarnya hanya tidur saja...ya,...tetapi tab menjadi penghibur buat kami untuk menemani tidur.

Memang getaran tidak terlalu terasa saat take off tetapi ada saat naik, terasa lemas semua kaki rasanya.....agak parno....dengan segala doa yang kupanjatkan dengan zikir dan terus berzikir, dan tangan kanan menggenggam tangan bu Puput....mungkin muka udah pucat kali tuh....hehehe. Cuma saya yakin semua orang di pesawat pun sedang menghadapi tekanan karena pesawat mulai take of.

Jam pertama ...masih berdebar...jam kedua mulai agak santai, hingga mencoba untuk tidur dengan menonton film di tab, ya...bisa dikatakan "tidur ayam" ...yang selalu terbangun tiap jam,,,

Hingga masuk waktu sydney dimana waktu sydney 4 jam lebih cepat, maka pemberangkaan jam 19.30 WIB maka di Sydney adalah 23.30 hingga kita sampai di Sydney pukul 06.46 di tanggal 27 Agustus 2023.

Belum selesai, rasa berdebar, karena harus menghadapi landing, sepertinya cukup beberapa saat sebelum pesawat benar benar landing, tapi tidak seperti saat take off, berasa tekan d dinperut atau kaki lemas, alhamdulillah, sudah berkurang.

Syukur Alhamdulillah kuucapkan dan betapa kesempatan ini menjadi sebuah anugerah yang harus disyukur dan dimanfaatkan dengan baik, karena disinilah kesempatan belajar budaya pembelajaran di LN, bagaimana untuk pengalaman berinteraksi dengan orang asing, dan satu lagi bahwa mengikis sedikit demi sedikit parno naik pesawat dan naik lift yang selama ini selalu kuhindari.

Alhamdulilah, pesawat mendarat dengan selamat....just I say...Good morning Brisbane.....


Perjalanan Sydney - Brisbane
Jam menunjukkan pukul 6.45 waktu Sydney...kami pun turun dari pesawat untuk mengambil koper bagasi kami. Bermimpi ke Sydney atau keluar negeri tidak pernah....karena memang bukan passion untuk jalan-jalan...tetapi amanat untuk menjalankan tugas studi banding ke TAFE ini menjadi jalan untuk bisa melihat dunia luar tentang pendidikan di negara kanguru ini. Sejujurnya saat awal mendapat amanah untuk ke TAFE ini, saya akan menolak, dengan berbagai pertimbangan...rasa yang tidak nyaman lah dengan segala parnoku, kendala bahasa, dan sepertinya gak mampu deh jalanin amanah ini.....Tetapi dengan diskusi 
bersama sekretaris prodi atau Pak Basti, memberikan gambran untuk terus menjalani ini...pengennya sih BAsit aja gitu yang berangkat....heheheh, Tetapi rasanya ini gak mungkin....

Setelah turun pesawat....kami masih harus berkejaran dengan waktu karena untuk mengambil antrian koper itu tidak sedikit ....kami harus antri mengular bagaikan ular tangga.....capek, pegal, masih jetlek juga.....wow....belum kendala bahasa....

Setelah antrian panjang...sampailah kami ke depan loket pemeriksaan imigrasi, maka kami maju ke loket....memang dari ber-9 kami agak berpencar karena antrian tersebut....

Sebenarnya banyak renik renik saat  menuju kantor imigrasi, ambil koper hingga pemeriksaan masuk pesawat yang akhirnya kami harus berkejaran dengan waktu, karena pukul 09.15 kami harus bisa bisa naik ke pesawat berarti minimal seatu jam seberlumnya kami harus sudah cek ini di loket penerbangan logistik karena memang penerbangan internasional jaranya berjauhan dengan loket pemerikasaan untuk penerbangan domestik. 

Sampailah kami ke depan pemerikasaan dimana semua barng bawaan dicek...dari semuanya ....ternyata di tas puput kena scan ada barang yang tidak boleh dibawa...maka tas bu puput pun kena geledah petugas bandara di Sydney. Ada lakban hitam yang tidak boleh idbawa dan akhirnya diamankan petugas, padahal waktu sudah menunjukkan pukul 8.30 an gtu deh....kami cukup was-was dong...takut tertinggal pesawat. Rasa lapar dan haus kami rasakan tetapi mengingat waktu tak sempat lagi, kami menghiraukan hal tersebut, kami mengejat untuk ke tempat pemberangkatan pesawat yang harus ditempuh dengan membawa naik bus...tetapi barang yang ditaruh di bagasi sudah kami urus sebelumnya maka bawaan kami sudah berkurang. 

Dan setelah itu, singkat cerita tibalah kami untuk naik pesawat. Kami take off pukul 9,45 waktu Sydney dan mendarat pukul 11.00 waktu Sydney. Saat ini saya sudah bisa menikmati perjalanan dengan pesawat, saat burung besi ini menuju angkasa bebas, pemdangan indah hampau gumpalan awan putih seperti kapas, biru langit membentang....Kesebut namaMu Ya Rab, betapa indah bumi ini, nikmat mana lagi yang kau dustakan.

Alhamdulillah, walaupun di telinga agak sakit, tetapi take off dan landing dapat saya hadapi dengan lebih tenang, ya....tetap pasarah dan selalu berzikir menyebut namaMU Ya Allah.SWT. Dengan baca Al fatihah, al ikhlas , istigfar serta YA LATIEF....dilembutkan...lembutkah Ya Rab.  

Rasa bersyukur dapat sampai disini dengan selamat dan mulailah petualangan baru. Di bandara Quensland kami bergabung dengan pak Iwan dan di terminal kedatangan kami sudah dijemput oleh Ibu Evi , Beliau sangat ramah menyambut kami, so....next...kami berjalan menuju bus yang akan mengantarkan kami ke Novotel.

Hari pertama di Brisbane
Perjalalanan dari bandara Brisbane hingga sampai hotel Novotel cukup bagus, pemandangan yang indah. Dengan Langit Brisbane yang cerah sekali pagi ini, Minggu 27 Agustus 2023, melewati rumah2 penduduk dan jalan khusus bus. Kota Brisbane cukup menarik ....kota bersih, indah , rapi tertata dan tidak begitu ruamai. Itu kesan pertama ku,

Sekitar satu jam perjalanan, sampailah ke hotel dimana tempat kami menginap di Novotel Sourth Bank , Quensland. Kemudian kami langusng cek in, disinilah kami sudah bernteraksi dengan bahasa Inggris, walau tersendat tetapi alhamdulillah bisa teratasi, dengan bantuan Miss Evi.

Saya cek ini dan mendapat kamar 202, ya.... di lantai 2 bersebelahan dengan Pak Heru di 201, tetapi untuk memudahkan koordinasi maka bertukar ruangan dengan Bu Sari. Maka jadilah kami bersebelaham , aku dengan bu Dr.Yeni dan Bu Sari satu kamar dengan  Bu Puput.

Akhirnya kami masuk kamar masing-masing, tetapi hanya meletakkan barang-barang, karena kami harus pergi makan siang. Dan tak seberapa lama, setalah mencuci muka yang sudah seharian tidak mandi, maka terasa segar air di hotel ini...

Setelah itu turun lagi, akhirnya saya berinteraksi dengan kotak besi yang naik turun...alias lift....karena lebih sering menggunakan, parno itu agak berkurang, walau jujur, masih belum bisa jika naik sendirian. 

Kami berjalan menuju keluar hotel dan belok kiri, menuju pusat kota Brisbane, untuk cari makan siang. Kami menuju restoran turkey ...yang memang tempat memungkinkan untuk mendapatkan makanan halal dan ada menu nasi.

Jadilah kami makan makanan turkey, makan nasi dengan beberapa olahan ayam dan olahan daging kambing, serta minuman juice buah. Takjub kami, setelah membayar makanan tersebut, kami berenam, dan uang dari kocek kami sejumlah 200 dolar lebih. Setelah selesai makan siang , kita berjalan2 di parkland hingga  sore hari, kami berjalan di parkland, mellewati Windmill , menyusuri sungai Brisbane. Satu budaya yang memang kita harus ikutin disini adalah budaya berjalan kaki, jadi perjalanan kami ditempuh dengan jalan kaki walaupun berkm jaraknya, karena memang budaya disini, dan kami juga belum mengetahui rute bis disini. Bersyukurnya novotel cukup dekat dengan kampus TAFE yang akan kita datangi dan beberapa spot indah di kota Brisbane.

Setelah waktu menunjukkan pukul 16.00 waktu Brisbane, kami pulang ke hotel untuk istirahan , melepaskan kepenatan perjalanan dari indonesia ke Brisbane. Setelah malam hari, kami keluar untuk mencari makanan, tetapi aknirnya kami memutuskan untuk mencari makanan cepat saji, yakni mie instan. Kami menemukan indomie kesaman gelas gitu deh,...di supermarket groceri sekitar 3 blok dari hotel novotel. Kami beli buah pisang dan jeruk serta indomie goren.....Indomie seleraku...
Ternyata Indomie ini menolong sekali bagi warga yang sedang berada di Luar Kota, karena kocek kami tidak terkuras banyak untuk memberil indomie, hanya sekitar 6-7 dolar, dibandingkan makan siang tadi.

Tersadar bahwa Indonesia memang cukup surga buat semua jenis makanan...murah, enak dan kenyang....dan sudah pasti halal.

Beberapa hal yang kupelajari dari kehidupan Brisbane di hari pertama yakni:
  1. Budaya jalan kaki
  2. Budaya tertib lalu lintas
  3. Budaya hidup cepat dan kemandirian tinggi.

To be continue..........

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PAHLAWAN LITERASI DI ERA MILENIAL DARI SMP TARUNA BAKTI

Part 5: Eksplorasi Kampus TAFE di Quensland ,Australia: Perjalanan Belajar Singkat di Negara Kanguru

Tetap Eksist di dunia Literasi Bersama EBAS 5