KELAS ONLINE PENULISAN BUKU
Resume 1 :
Waktu: Senin,
5 Oktober 2020
Pukul :
19.00-21.00 WIB
PERKAYA
KOSAKATA MENJADI MODAL UTAMA DALAM MENULIS
Assalamulaium.Wr.Wb
Malam ini adalah
hari yang dinanti-nanti oleh para peserta pelatihan penulisan grup 16,
penulisan buku bersama Om Jay, karena
inilah hari pertama pelatihan ini dimulai. Lelah seharian di Kampus mulai
terasa, kepala memang agak terasa berat, tetapi malam ini jam 19.00 akan ada
pelatihan, maka saya berusaha istirahat sebentar untuk mempersiapkan diri
mengikuti pelatihan dengan baik, motivasi saya adalah mewujudkan impian untuk
dapat menulis buku , dan inilah langkah awal mewujudkan mimpi. Sakit kepala
yang kurasakan agak berkurang, mungkin karena semangat saya untuk mengikuti
pelatihan hari pertama ini. Kata Om Jay, Kesan pertama menggoda dan seterusnya
terserah Anda. Dan saya telah tergoda. Kelas online ini cukup menyenangkan,
walaupun hanya online tetapi saya merasa terlibat penuh dalam kelas tersebut.
Moderator yang hebat, cukup mampu menghidupkan suasana kelas dan Nara sumber
yang tidak kalah hebatnya, suaranya yang merdu tetapi amunisi materinya sangat
memotivasi saya.
Dengan dimoderatori oelh Ibu Aam Nurhasanah dari Lebak, materi yang dipaparkan oleh Bapak Abdul Hakim adalah tentang “Kata adalah Senjata.
”KATA ADALAH SENJATA", dari kata muncullah
berbagai rasa yang bisa ditimbulkan rasa sayang, rasa benci, rasa cinta atau rasa-rasa lain, kalau kata remaja saata ini adalah rasa yang tertinggal.
Benar adanya kata adalah senjata, maka kita telah mengenal kata pepatah “mulutmu harimaumu”, dengan pepatah ini maka
makin jelaslah bahwa apa yang akan kita katakan bisa menjadi sesuatu yang menimbulkan umpan balik ke diri kita sendiri. Kalau nasihat orang tua kita adalah berkatalah yang baik, karena perkataan kita adalah doa.
Kata-kata yang sering kita gunakan, apakah bahasa yang baku? Nara sumber
memberikan sedikit gambaran tentang hal ini pada sebuah vlognya yang berjudul “Cerdas
Berbahasa”. Memang beberapa kata yang kita gunakan terkadang bukanlah kata yang
baku, tetapi sudah biasa kita ucapkan sehingga penting sekali kita untuk
memperkaya kosakata kita dengan membaca berbagai sumber bacaan, baik bacaan fiksi,
non fiksi ataupun bacaan tentang biografi seseorang. Semakin kita sering
membaca maka akan banyak kosakata aktif yang muncul pada saat kita sedang
menulis.
Kalimat bijak yang diberikan oleh Abdul Hakim Busro yakni ‘Membaca adalah gerbang utama sekaligus kunci pembuka bagi yang ingin menggenggam keberhasilan’. Saya sangat setuju dengan kalimat ini, karena semakin banyak membaca maka wawasan kita akan lebih luas, sudut pandang kita akan menjadi lebih banyak, maka semakin banyak membaca akan memberikan efek kepada diri kita, antara lain kita tidak akan cepat menyalahkan pendapat orang lain atau dengan kata lain menghargai perbedaan pendapat orang lain. Yang saya rasakan, semakin banyak mempelajari sesuatu, semakin dalma dan semakin mendalami maka semakin kita merasa bahwa kita adalah belum mengerti apa-apa. Betapa kecil ilmu kita, betapa kita melihat kebesaran Yang Kuasa atas segala sesuatu. Maka cobalah berkomunikasi dengan orang yang tingkat pendidikan tinggi atau yang ilmunya telah mahir, maka tidak ada kesombongan dalam diri orang tersebut, karena memang ibaratnya ilmu pengetahuan adalah air laut yang luas, sedangkan kita hanya mengerti hanya laut yang didepan mata kita saja. Benarlah kata pepatah ilmu padi, Semakin Berisi makin Merunduk.
Penguasaan kosakata
berimplikasi positif bagi keterampilan menulis dan berbicara dan membuat komunikasi efektif dengan siapapun lawan
bicara kita. Apalagi saat menulis, kita akan menggunakan bahasa yang baik dan
baku, walaupun ini tidak harus kaku tetapi menyesuaikan siapakah yang akan
membaca buku atau bacaan kita.
Beberapa hal yang dapat saya petik dari materi kali ini adalah:
- Cerdaslah dalam menggunakan bahasa Indonesia, perkayalah bahasa daerah dan melatih keterampilan dengan Bahasa Internasional. Karena memang saat ini adalah era globalisasi maka Bahasa Asing menjadi penunjang kita dalam berkomunikasi secara global dan memberikan kita akses untuk membuka wacana secara mendunia. Tetapi bukan tidak mungkin, bahasa Indonesia juga bisa menjadi pengantar di berbagai bahasa di beberapa negara.
- Semakin banyak membaca akan memberikan modal seseorang dalam menulis. Akan banyak kosakata aktif yang tersimpan dalam memori kita dan akan bersifat aktif , sehingga dalam menulis sebuah tulisan seseorang tidak akan merasa kesulitan mencari kata yang tepat agar dapat mudah dimengerti oleh para pembacanya
- Tanamkan sifat suka membaca kepada para anak didik kita, sekelumit gambaran pada kegiatan yang dilakukan oleh nara sumber kepada anak didiknya untuk meningkatkan kecintaan generasi muda pada dunia literasi . Memang Indonesia merupakan salah stu negara yang kecintaan kepada membaca sangat kecil, apalagi di era sekarang dengan adanya “Google sebagai sumber data yang tiada habisnya”, maka kita hanya tinggal mengetikkan kata kunci saja maka muncullah jawaban dari segala pertanyaan tersebut. Tetapi sayangnya, bukan memcaba secara keseluruhan dari berbagai materi yang sedang dibahas, melainkan hanya kata yang menjadi jawaban pertanyaan saja, sehingga para anak didik hanya akan mengetahui sepenggal dari bongkahan ilmu yang amat sangat luas tersebut. Maka marilah bersama-sama sebagai tenaga pendidik , kita menanamkan mindset kepada anak didik kita untuk gemar membaca.
Beberapa saran untuk penulis pemula adalah
perbanyak membaca baik cerita fiksi, non fiksi ataupun semua sumber bacaan
tentang apa yang disukai. Kemudian mencoba untuk menceritakannya kembali dengan
bahasa kita sendiri. Keraguan dan ketakutan untuk menulis harus dihadapi dengan
mencobanya. Jangat takut menulis, tuliskan apa yang terbersit pada benak kita,
sehingga tulisan-tulisan kita akan mengalir bak air mengalir.
Sangat cocok sekali materi pertama kelas online
yang diberikan oleh nara sumber kali ini, yakni tentang KATA, karena memang
kalimat-kalimat tersusun dari KATA. Maka review saya untuk materi pertama ini
saya tuliskan bahwa modal utama dalam menulis adalah perkaya kosakata.
Bagaimana untuk memperkaya kosakata? Dengan banyak membaca maka akan
menimbulkan kosakata aktif dalam benak kita.
Sedikit berbagi pengalaman menulis yang saya lakukan dalam membuat bahan ajar ataupun laporan analisis kegiatan di Jobdes saya sebagai tenaga pendidik, saya menuliskannya tidak dalam sekali waktu. Tetapi saya menulis materi perkuliahan secara kontinyu, minimal saya menulis 15 menit ddalam sehari tentang materi perkuliahan yang saya ampu, sehingga dalam waktu 3 bulan atau sampai 6 bulan, saya akan memperoleh bahan ajar yang ter-update tiap semesternya.
Sampai berjumpa pada Resume berikutnya, Salam
Literasi
Wassalamulaium.Wr.Wb
Mantul sekali.. Suka resumenya. Semangat!!
BalasHapusTerima kasih sudah mampir dan mereview resume saya
HapusBagus resumenya. Seperti inilah resume yang diharapkan.
BalasHapusKeren👍 runtut dan simpel 👋
BalasHapusTerima kasih sudah mampir....
HapusMantaaap .. .
BalasHapusMakasoh bu
HapusLuar biasa, penjabaran resumenya runtut dan mudah dimengerti.
BalasHapus