MENGENAL LEBIH DEKAT PENERBIT MAYOR

RESUME 13

Assalamualaikum.Wr.Wb

Hari ini, adalah Hari Senin pertama di Bulan November. 
Sudah seharusnya gelora semangat masih membara, setelah melewati long weekend, minggu kemarin. 

Seperti biasa, kelas menulis bimbingan Om Jay dan para guru hebat yang rutin dilakukan tiap Senin, Rabu dan Jumat. Tak terasa pertemuan kelas ini sudah mencapai 13 pertemuan.  
Materi yang disajikan dari tiap pertemuan selalu menarik dan membuat saya menjadi lebih mengetahui banyak tentang dunia literasi. 
Bu Aam Khasanah membuka kelas dengan mempersilahkan narasumber memulai materinya. Narasumber malam ini adalah Direktur Penerbitan dari Penerbit Andi dengan tema yang dibahas adalah "Menulis Buku Yang Diterima Penerbit", yakni Bapak Joko Irawan Mumpuni.

Sekilas Profil Bapak Joko Irawan Mumpuni
Beliau seorang praktisi, kompenten di bidang IT dan pemasaran. Beliau mengemban beberapa jabatan diataranya :
  • Direktur Penerbitan, Penerbit ANDI
  • Direktur Program ANDI ACADEMY
  • Ketua I, IKAPI DIY
  • Penulis Buku bersertifikat BNSP
  • Asesor BNSP
Beliau dapat dihubungi  melalui email jmumpuni@gmail.com atau di FBjokomumpuni@gmail.com atau dapat juga melalui akun twitter beliau @jokomumpuni. Beliau juga memberikan nomor wa atau call yang dapat dihubungi di nomor 081 2273 9971.

Saya mencoba mencari informasi tentang beliau, yang saya dapatkan dari Google Schoolar....Dan apa yang saya dapatkan? 

Sungguh mengesankan narasumber malam ini. Jurnal penelitiannya sudah banyak disitasi peneliti lain. Bisa dilihat pada gambar di bawah ini.
Beliau sangat mengesankan, banyak sekali penelitian yang sudah dilakukannya. Dan beliau sangat berbaik hati sekali untuk selalu membagikan ilmunya melalui beberapa acara yang dibuatnya, salah satunya adalah kelas ini, merupakan kolaborasi antara PGRI dan Penerbit ANDI.

Malam ini materi disajikan melalui slide presentasi dan penjelasan berupa rekaman suara narasumber, ini sebuah tantangan baru bagi kami di kelas 16 ini. Mari kita hadapi tantangan baru ini ......

Mengenal Produk Buku di Pasar

Produk buku di pasar terbagi atas 2 kelompok besar, yakni

1.     Buku Teks

Buku teks ini dibagi  menjadi 2 bagian lagi yakni:

a.   Buku Pelajaran Sekolah, buku sekolah ini seperti buku yang digunakan sebagai media pada proses pembelajaran dari tingkat pendidikan Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas atau Kejuruan dan buku latihan.

 

Buku ini tentunya sangat dibutuhkan bagi dunia pendidikan. Mungkin jaman kita kecil dulu, buku sekolah dapat diwariskan kepada adik atau saudaranya, tetapi untuk saat ini buku hanya dapat digunakan satu atau 2 tahun saja, itupun terkadang ada perubahan materi pada jumlah bab atau letak babnya.  Sayangnya,  kesadaran literasi di negara kita sangat rendah, jadi para siswa yang membaca materi secara utuh jumlahnya dapat dihitung dengan jari, para siswa lebih suka mencari jawaban dari suatu pertanyaan saja.

b.   Buku Perguruan Tinggi, buku jenis ini dibagi menjadi 2 yakni Eksak dan Non Eksak. Buku jenis ini lebih beragam, dari berbagai jurusan ilmu di Perguruan Tinggi.

Saya sering merasa bersedih, jika saat mengajar dan saya tanyakan kepada para mahasiswa saya, “berapa buku literature yang kalian punya?”. Jawaban mereka, bertatapan satu sama lain dan menjawab “satu buku”, “dua buku”, itupun yang diwajibkan oleh dosen yang membuat modul tersebut. Makanya saya selalu membuat bahan ajar versi saya jika mengajar, dan sudah ada 2 bahan ajar yang sudah didaftarkan ISBN oleh pihak kampus. Terkadang saya meminta mereka dengan  memberikan tantangan kepada mereka untuk membeli buku tiap semester sesuai dengan mata kuliah yang disukainya atau buku dengan tema yang sesuai dengan tugas akhir mereka


2.     Buku Non Teks

Buku non teks ini juga dibagi menjadi 2 bagian yakni:

a.   Fiksi, buku jenis ini dibagi atas sastra, komik dan cerita anak.

b.   Non Fiksi, buku jenis ini terbagi atas buku anak, umum populer, komputer, hobi dan agama.





 Penulis adalah profesi Mulia

Menurut Pak Joko,”Menulis adalah profesi yang mulia”. Beliau menjelaskan bahwa dari naskah seorang penulis maka akan menggerakkan profesi-profesi lain seperti halnya penerbit dan beberapa stakeholder yang erat hubungannya dengan penerbitan buku tersebut diantaranya editor, tim cetak buku, pemasaran hingga para pembaca yang mendapat manfaat dari buku tersebut. Untuk menjadi penullis yang baik tidak semata-mata secara instan tetapi melalui proses yang panjang.

Seorang penulis akan mendapatkan kepuasan setelah menyelesaikan tulisannya. Apakah hanya kepuasan saja, tentu saja tidak. Ada hal hal lain yang didapatkan oleh penulis, yakni reputasi, karir dan yang pasti adalah uang. Keempat hal inilah akan membuat seorang penulis seperti candu, ingin menghasilkan karya demi karya secara konsisten.

 Apakah buku yang diterbikan itu harus tulisan sendiri dan haruskah menerbitkan buku secara solo ?

Tentu saja buku yang diterbitkan harus karya sendiri dan bukan plagiasi. Orisinalitas karya ini memang sangat perlu diperhatikan. Keaslian karya ini memang sangat erat hubungan dengan kejujuran, jangan sampai kita mengklaim hasil karya orang lain. Salah satu cara menghindari klain hasil orang lain ini adalah dengan cara menuliskan buku secara bersama-sama mungkin berupa buku Antologi misalnya. Ternyata bukan saja hanya buku solo dan antologi, ada beberapa buku yang diterbtikan oleh penerbit dengan skema yang lain. Silahkan perhatikan gambar yang diberikan oleh narasumber pada buku dan siapa penulisnya.

 

Dari kelima jenis penulis dalam menerbitkan karyanya ini, saya tertarik dengan penulisan buku yang dilakukan dengan bentuk kerjasama dengan kampus, karena saya melihat kecenderungan tenaga pendidik di Kampus untuk menerbitkan  itu sangat rendah, padahal dari setiap hasil pelaksanaan tridarma sudah dapat menjadi buku yang dapat bermanfaat bagi orang lain. Sepertinya kita harus dapat mencoba melakukan refleksi dari setiap kegiatan yang kita lakukan dengan menulis. “Menulis itu susah”, “Tidak ada waktu untuk menulis”, “Nanti saja menulisnya”, itulah hal yang sering saya dengar dari rekan-rekan jika saya ajukan pertanyaan mengapa tidak membuat sebuah buku.

Mungkin kita perlu melihat, ada di posisi maka kita, jika posisi tangga seperti pada gambar disamping, dimanakah kita berpijak ?

 Bermula dari tidak akan menulis, naik satu tingkat menjadi dapat menulis. Terus berproses hingga akhirnya dapat menulis dengan baik. Mungkin inilah pentingnya konsistensi dalam menulis. Sedikit demi sedikit dunia literasi tersibak di depan mata dan suatu saat kita dapat menembus batas impian semua penulis, yakni diterbitkan oleh penerbit mayor. 

Tahapan Penerbitan Buku

Beberapa slide yang diberikan oleh narasumber menjelaskan tentang tahapan penerbitan buku dari seorang penulis hingga sampai terjual ke pembaca. Terlihat alur yang cukup panjang, tapi bukan berarti menyerah melihat hal tersebut. Seperti saya bilang diatas, tidak ada yang instan, semua berproses.

Penasaran ya, bagaimana alurnya ?

“Tangan dingin seorang penulis dalam menuliskan naskahnya akan tidak berguna jika tulisan berhenti di rak buku”, itulah kata-kata Pak Joko lewat voice yang direkamnya. Gubrak….seakan aku tersentil oleh kata-kata tersebut. Mungkin bukan berhenti di rak buku, tetapi terhenti di penyimpanan folder laptopku. Terongok cantik di tempatnya sampai terkadang lupa, dokumen tulisan itu kusimpan di folder mana?

Mungkin jika bisa disederhanakan, kita akan melihat 4 komponen dalam ekosistem penerbitan buku, yakni penulis, penerbit, penyalur dan pembaca. Semua saling keterkaitan satu sama lain dan tentunya harus saling menghidupkan. Jika melihat rendahnya minat baca di negara kita ini, sudah selayaknya kita menghidupkan dunia literasi di bumi tercinta ini.

Ada 3 faktor penghambat dunia literasi ini yakni minat baca, minat tulis dan apresiasi hak cipta

Budaya baca memang masih rendah, saya sering memperhatikan anak didik kita dalam menjawab pertanyaan di buku paket atau buku LKS atau buku modul. Mereka akan membaca kalimat yang menjawab pertanyaan tersebut, tanpa membaca semua materi terlebih dahulu. 

Bahkan banyak sekali yang lebih suka googling dengan mencari jawaban dari mbah google tanpa membaca dasar materi tersebut. Padahal jika membaca buku, maka jenis pertanyaan yang muncul dapat kita jawab dengan baik, dan meluncur dengan kata-kata yang mungkin sesuai dengan tingkat pemahaman kita.. Dalam mengajar saya selalu menyisipkan virus untuk suka membaca pada mahasiswa saya. 

Biasanya saya tantang mereka untuk memiliki buku yang sesuai dengan mata kuliah yang mereka sukai di satu semester, harus beli buku. “Buku mahal bu…..”, teriak mereka. Saat kutanyakan mahal mana dengan 50 ribu yang kalian bawa ke sebuah café cepat saji dengan 50 ribu untuk membeli buku? Faktanya, saat punya uang mereka akan lebih memilih wisata kuliner daripada membeli buku. Marilah kita bangkitkan dunia literasi kita.


Kriteria Buku yang dapat Diterbitkan

Untuk dapat menerbitkan sebuah buku, sebaiknya kita memilih penerbit yang baik. Pak Joko memberikan gambaran tentang penerbit yang baik yakni :

  1. Memiliki visi dan misi yang jelas
  2. Memiliki Bussines core lini produk tertentu
  3. Pengalaman Penerbit
  4. Jaringan pemasaran
  5. Memiliki percetakan sendiri
  6. Keberanian mencetak jumlah eksemplar
  7. Kejujuran dalam pembayaran royalty

Kiranya nomor 7 ini menjadi sorotan bagi narasumber. Beliau telah mengenal dunia literasi ini sangat baik, maka memberikan gambaran bahwa ada juga penerbit yang tidak jujur terhadap hal ini.

Lalu bagaimana sistem penilaian yang dilakukan oleh penerbit? Ternyata ada 4 hal yang menjadi identifikasi penilaian oleh penerbit ini, yakni :Editorial dengan bobot + 10%, Peluang potensi pasar dengan dengan bobot +50%-100%, bidang keilmuan dengan bobot +30%, dan reputasi penulis dengan bobot + 10%-100%.

Gambar disamping menunjukkan kriteria naskah yang akan diterbitkan.

Melihat sekilas, ternyata prosentase terbanyak ada di peluang potensi pasar dan reputasi penulis. Untuk melihat potensi peluang pasar dapat kita lihat tema pada tema google trend. Bagimana cara melihat pola yang baik pada hasil searching google trend? Carilah tema yang trend-nya naik pada saat ini, atau grafik yang naik turun tetapi kecenderungannya  tiap waktu ada. Seperti hasil google trend untuk tema pemasaran dan  big data pada gambar dibawah ini yang kecendrungan naik turun.

Jika saat ini, perbincangan tertang pandemi masih sangat hangat menjadi trending topic.
Bisa dilihat dari gambar disamping.

Lihatlah gaes, beberapa tema yang diprediksi masih akan menjadi trending topic pada masa sekarang.

Tinggal sesuaikan passion menulis kita ada di bidang apa dan kemudian mulailah menorehkan pena dan mewujudkannya dalam sebuah karya buku.

Malam kian larut, materi sangat padat dan bermanfaat malam ini. Antusiasme peserta kelas mengajukan pertanyaan demi pertanyaan masuk ruang kelas dengan  dimoderatori ibu Aam yang hebat. Ada 17 peserta memberikan pertanyaan dan dijawab sangat gamblang oleh Pak Joko. Salut terhadap beliau, kesibukan beliau pasti sangat banyak, tetapi beliau menyempatkan diri berbagi ilmu dengan kelas menulis ini.

 Kesimpulan

Sampailah pada akhir sesi yakni kesimpulan. Kami diberikan 2 slide oleh Pak Joko. 

Apakah yang dapat disimpulkan dari gambar ini ?

"MENULISLAH !!!!!!"

Mungkin Kalimat ini bisa menjadi kesimpulan versi saya untuk materi malam ini.

Wassalamualaikum.Wr.Wb

Salam Literasi

 








Komentar

  1. Resumenya lengkap bu Ida, maaf masih ada beberapa typo.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih bu, ini masih terus baca, nemuin typo typo yg terselip

      Hapus
  2. Resumenya mantap, Bu Dosen. Sedikit masukan untuk paragraf pertama saya agak terganggu dengan banyaknya tanda koma. Saran perbaikan, lebih baik kalimat dipecah. Selain itu beberapa salah ketik sebaiknya diperbaiki untuk melatih swasunting. Tabik. 🙏

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih kunjugannga Pak, Masukannya sudah saya coba perbaiki

      Hapus
  3. Alhamdulillah bisa berkunjung, jadi tambah ilmu saya...

    BalasHapus
  4. Saya suka bagian pembuka dan gaya penyampaiannya

    BalasHapus
  5. Wiih lengkap resumenya dan enak dibaca..

    BalasHapus
  6. Resume nya lengkap bu, enak dibaca.
    Gambar yg disediakan oleh narsum, ibu kembangkan dgn style sendiri.

    Kalau boleh beri ikut beri saran
    ya bu :
    1. Spasi antar paragraf diatur kembali.
    2. Size huruf disamakan.
    3. Kalau boleh, awal paragraf disamakan supaya tidak terlalu masuk tab nya.
    4. Beberapa masih ada typo.

    Maaf bukan menggurui, tapi memberi masukan demi tulisan kita ya bu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih kunjungan dan sarannya Bang Jonter, saya usahakan untuk diperbaiki

      Hapus
  7. Mantaf,
    Maaf sy juga terkadang msh bingung tuk mngatur kiri. Kanan

    Semangat sy juga fomula💪

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PAHLAWAN LITERASI DI ERA MILENIAL DARI SMP TARUNA BAKTI

Part 5: Eksplorasi Kampus TAFE di Quensland ,Australia: Perjalanan Belajar Singkat di Negara Kanguru