MENGENAL LEBIH DEKAT PENERBIT MAYOR
- Direktur Penerbitan, Penerbit ANDI
- Direktur Program ANDI ACADEMY
- Ketua I, IKAPI DIY
- Penulis Buku bersertifikat BNSP
- Asesor BNSP
Produk buku
di pasar terbagi atas 2 kelompok besar, yakni
1. Buku Teks
Buku teks ini dibagi
menjadi 2 bagian lagi yakni:
a. Buku Pelajaran Sekolah, buku sekolah
ini seperti buku yang digunakan sebagai media pada proses pembelajaran dari
tingkat pendidikan Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah
Atas atau Kejuruan dan buku latihan.
Buku ini tentunya sangat dibutuhkan bagi dunia pendidikan. Mungkin jaman kita kecil dulu, buku sekolah dapat diwariskan kepada adik atau saudaranya, tetapi untuk saat ini buku hanya dapat digunakan satu atau 2 tahun saja, itupun terkadang ada perubahan materi pada jumlah bab atau letak babnya. Sayangnya, kesadaran literasi di negara kita sangat rendah, jadi para siswa yang membaca materi secara utuh jumlahnya dapat dihitung dengan jari, para siswa lebih suka mencari jawaban dari suatu pertanyaan saja.
b. Buku Perguruan Tinggi, buku jenis
ini dibagi menjadi 2 yakni Eksak dan Non Eksak. Buku jenis ini lebih beragam,
dari berbagai jurusan ilmu di Perguruan Tinggi.
Saya sering merasa bersedih, jika saat mengajar dan saya tanyakan kepada para mahasiswa saya, “berapa buku literature yang kalian punya?”. Jawaban mereka, bertatapan satu sama lain dan menjawab “satu buku”, “dua buku”, itupun yang diwajibkan oleh dosen yang membuat modul tersebut. Makanya saya selalu membuat bahan ajar versi saya jika mengajar, dan sudah ada 2 bahan ajar yang sudah didaftarkan ISBN oleh pihak kampus. Terkadang saya meminta mereka dengan memberikan tantangan kepada mereka untuk membeli buku tiap semester sesuai dengan mata kuliah yang disukainya atau buku dengan tema yang sesuai dengan tugas akhir mereka
2. Buku Non Teks
Buku non teks ini juga dibagi menjadi 2 bagian yakni:
a. Fiksi, buku jenis ini dibagi atas
sastra, komik dan cerita anak.
b. Non Fiksi, buku jenis ini terbagi
atas buku anak, umum populer, komputer, hobi dan agama.
Penulis adalah profesi Mulia
Menurut Pak Joko,”Menulis adalah profesi yang mulia”. Beliau menjelaskan bahwa dari naskah seorang penulis maka akan menggerakkan profesi-profesi lain seperti halnya penerbit dan beberapa stakeholder yang erat hubungannya dengan penerbitan buku tersebut diantaranya editor, tim cetak buku, pemasaran hingga para pembaca yang mendapat manfaat dari buku tersebut. Untuk menjadi penullis yang baik tidak semata-mata secara instan tetapi melalui proses yang panjang.
Seorang penulis akan mendapatkan kepuasan setelah menyelesaikan tulisannya. Apakah hanya kepuasan saja, tentu saja tidak. Ada hal hal lain yang didapatkan oleh penulis, yakni reputasi, karir dan yang pasti adalah uang. Keempat hal inilah akan membuat seorang penulis seperti candu, ingin menghasilkan karya demi karya secara konsisten.
Apakah buku yang diterbikan itu harus tulisan sendiri dan haruskah menerbitkan buku secara solo ?
Tentu saja
buku yang diterbitkan harus karya sendiri dan bukan plagiasi. Orisinalitas
karya ini memang sangat perlu diperhatikan. Keaslian karya ini memang sangat
erat hubungan dengan kejujuran, jangan sampai kita mengklaim hasil karya orang
lain. Salah satu cara menghindari klain hasil orang lain ini adalah dengan cara
menuliskan buku secara bersama-sama mungkin berupa buku Antologi misalnya.
Ternyata bukan saja hanya buku solo dan antologi, ada beberapa buku yang
diterbtikan oleh penerbit dengan skema yang lain. Silahkan perhatikan gambar
yang diberikan oleh narasumber pada buku dan siapa penulisnya.
Mungkin kita
perlu melihat, ada di posisi maka kita, jika posisi tangga seperti pada gambar
disamping, dimanakah kita berpijak ?
Bermula dari tidak akan menulis, naik satu tingkat menjadi dapat menulis. Terus berproses hingga akhirnya dapat menulis dengan baik. Mungkin inilah pentingnya konsistensi dalam menulis. Sedikit demi sedikit dunia literasi tersibak di depan mata dan suatu saat kita dapat menembus batas impian semua penulis, yakni diterbitkan oleh penerbit mayor.
Tahapan Penerbitan Buku
Beberapa slide yang diberikan oleh narasumber menjelaskan tentang tahapan penerbitan buku dari seorang penulis hingga sampai terjual ke pembaca. Terlihat alur yang cukup panjang, tapi bukan berarti menyerah melihat hal tersebut. Seperti saya bilang diatas, tidak ada yang instan, semua berproses.
Penasaran ya, bagaimana alurnya ?
“Tangan dingin seorang penulis dalam menuliskan naskahnya akan tidak
berguna jika tulisan berhenti di rak buku”, itulah kata-kata Pak Joko lewat
voice yang direkamnya. Gubrak….seakan aku tersentil oleh kata-kata tersebut.
Mungkin bukan berhenti di rak buku, tetapi terhenti di penyimpanan folder
laptopku. Terongok cantik di tempatnya sampai terkadang lupa, dokumen tulisan
itu kusimpan di folder mana?
Mungkin jika bisa disederhanakan, kita akan melihat 4 komponen dalam ekosistem penerbitan buku, yakni penulis, penerbit, penyalur dan pembaca. Semua saling keterkaitan satu sama lain dan tentunya harus saling menghidupkan. Jika melihat rendahnya minat baca di negara kita ini, sudah selayaknya kita menghidupkan dunia literasi di bumi tercinta ini.
Ada 3 faktor penghambat dunia literasi ini yakni minat baca, minat tulis dan apresiasi hak cipta
Budaya baca memang masih rendah, saya sering memperhatikan anak didik kita dalam menjawab pertanyaan di buku paket atau buku LKS atau buku modul. Mereka akan membaca kalimat yang menjawab pertanyaan tersebut, tanpa membaca semua materi terlebih dahulu.
Bahkan banyak sekali yang lebih suka googling dengan mencari jawaban dari mbah google tanpa membaca dasar materi tersebut. Padahal jika membaca buku, maka jenis pertanyaan yang muncul dapat kita jawab dengan baik, dan meluncur dengan kata-kata yang mungkin sesuai dengan tingkat pemahaman kita.. Dalam mengajar saya selalu menyisipkan virus untuk suka membaca pada mahasiswa saya.
Biasanya saya tantang mereka untuk memiliki buku yang sesuai dengan mata kuliah yang mereka sukai di satu semester, harus beli buku. “Buku mahal bu…..”, teriak mereka. Saat kutanyakan mahal mana dengan 50 ribu yang kalian bawa ke sebuah café cepat saji dengan 50 ribu untuk membeli buku? Faktanya, saat punya uang mereka akan lebih memilih wisata kuliner daripada membeli buku. Marilah kita bangkitkan dunia literasi kita.
Kriteria Buku yang dapat Diterbitkan
Untuk dapat menerbitkan sebuah buku, sebaiknya kita memilih penerbit yang baik. Pak Joko memberikan gambaran tentang penerbit yang baik yakni :
- Memiliki visi dan misi yang jelas
- Memiliki Bussines core lini produk tertentu
- Pengalaman Penerbit
- Jaringan pemasaran
- Memiliki percetakan sendiri
- Keberanian mencetak jumlah eksemplar
- Kejujuran dalam pembayaran royalty
Kiranya nomor 7 ini menjadi sorotan bagi narasumber. Beliau telah
mengenal dunia literasi ini sangat baik, maka memberikan gambaran bahwa ada
juga penerbit yang tidak jujur terhadap hal ini.
Gambar disamping menunjukkan kriteria naskah yang akan diterbitkan.
Melihat sekilas, ternyata prosentase terbanyak ada di peluang potensi pasar dan reputasi penulis. Untuk melihat potensi peluang pasar dapat kita lihat tema pada tema google trend. Bagimana cara melihat pola yang baik pada hasil searching google trend? Carilah tema yang trend-nya naik pada saat ini, atau grafik yang naik turun tetapi kecenderungannya tiap waktu ada. Seperti hasil google trend untuk tema pemasaran dan big data pada gambar dibawah ini yang kecendrungan naik turun.
Lihatlah gaes, beberapa tema yang diprediksi masih akan menjadi trending topic pada masa sekarang.
Tinggal sesuaikan passion menulis kita ada di bidang apa dan kemudian mulailah menorehkan pena dan mewujudkannya dalam sebuah karya buku.
Malam kian larut, materi sangat padat dan bermanfaat malam ini. Antusiasme peserta kelas mengajukan pertanyaan demi pertanyaan masuk ruang kelas dengan dimoderatori ibu Aam yang hebat. Ada 17 peserta memberikan pertanyaan dan dijawab sangat gamblang oleh Pak Joko. Salut terhadap beliau, kesibukan beliau pasti sangat banyak, tetapi beliau menyempatkan diri berbagi ilmu dengan kelas menulis ini.
Kesimpulan
Sampailah pada akhir sesi yakni kesimpulan. Kami diberikan 2 slide oleh Pak Joko.
Apakah yang dapat disimpulkan dari gambar ini ?
Mungkin Kalimat ini bisa menjadi kesimpulan versi saya
untuk materi malam ini.
Wassalamualaikum.Wr.Wb
Salam Literasi
Resumenya lengkap bu Ida, maaf masih ada beberapa typo.
BalasHapusTerima kasih bu, ini masih terus baca, nemuin typo typo yg terselip
HapusKeren bu
BalasHapusteima kasih atas kunjungannya
HapusKeren uei resumna
BalasHapusResumenya mantap, Bu Dosen. Sedikit masukan untuk paragraf pertama saya agak terganggu dengan banyaknya tanda koma. Saran perbaikan, lebih baik kalimat dipecah. Selain itu beberapa salah ketik sebaiknya diperbaiki untuk melatih swasunting. Tabik. 🙏
BalasHapusTerima kasih kunjugannga Pak, Masukannya sudah saya coba perbaiki
HapusBu Ida semakin jitu saja ya
BalasHapusTerima kasih kunjungannya
HapusAlhamdulillah bisa berkunjung, jadi tambah ilmu saya...
BalasHapusTerima kasih atas kunjungannya
HapusSaya suka bagian pembuka dan gaya penyampaiannya
BalasHapusWiih lengkap resumenya dan enak dibaca..
BalasHapusTerima kasih kunjungannya bunda
HapusResume nya lengkap bu, enak dibaca.
BalasHapusGambar yg disediakan oleh narsum, ibu kembangkan dgn style sendiri.
Kalau boleh beri ikut beri saran
ya bu :
1. Spasi antar paragraf diatur kembali.
2. Size huruf disamakan.
3. Kalau boleh, awal paragraf disamakan supaya tidak terlalu masuk tab nya.
4. Beberapa masih ada typo.
Maaf bukan menggurui, tapi memberi masukan demi tulisan kita ya bu.
Terima kasih kunjungan dan sarannya Bang Jonter, saya usahakan untuk diperbaiki
HapusMantaf,
BalasHapusMaaf sy juga terkadang msh bingung tuk mngatur kiri. Kanan
Semangat sy juga fomula💪
terima kasih kunjungannya
HapusResumenya semakin baik Bu sukses terus
BalasHapusTerima kasih kunjungannya y...
Hapus